Pembelajaran Taksonomi Harus Direvitalisasi agar Makin Menarik, Ini Pentingnya Taksonomi

- 31 Juli 2021, 13:40 WIB
Tangkapan layar FGD "Pembelajaran Taksonomi yang Menyenangkan”, yang berlangsung secara daring (webinar) pada Sabtu 31 Juli 2021.
Tangkapan layar FGD "Pembelajaran Taksonomi yang Menyenangkan”, yang berlangsung secara daring (webinar) pada Sabtu 31 Juli 2021. /Istimewa/

Dalam paparannya, Prof Mien menegaskan urgensi untuk memperbaiki bidang keilmuan taksonomi di Indonesia. Sudah banyak doktor dan magister di bidang biologi tapi bidang taksonomi masih begitu-begitu saja.

“Hal ini salah satunya disebabkan oleh pengkaderan yang minim. Mahasiswa masih dalam dalam belajar bidang ini. Kita banyak memiliki sarjana botani tapi kemudian seolah tidak memiliki kompetensi apa-apa karena seperti seorang sarjana murni. Mereka terlena karena hanya mengikuti apa yang diajarkan sebelumnya,” ungkap Prof Mien.

Beragam kesulitan menjadikan taksonomi kurang populer, bukan hanya di kalangan pelajar, tetapi juga di kalangan ilmuwan itu sendiri. Sebagai akibatnya, inventarisasi keanekaragaman hayati di Indonesia pun mengalami hambatan.

Baca Juga: Mantul, Tim UPI Buat Aplikasi bagi Guru untuk Membentuk Karakter Siswa

Perintis program studi taksonomi tumbuhan di Pascasarjana Institut Pertanian Bogor serta membantu pelaksanaan program studi keanekaragaman hayati di Universitas Indonesia ini  mengatakan bahwa minat taksonomi harus digiatkan.

“Sebetulnya, banyak kesempatan untuk menjadi taksonom. Ketika sudah dipercaya, banyak kesempatan penelitian dan kerjasama internasional yang bisa diraih,” ujarnya.

Dalam mengatasi kesulitan yang dihadapi taksonom di Indonesia saat ini, satu hal yang bisa diupayakan adalah menambah jumlah reference collection. Dengan bertambahnya reference collection, lebih mudah bagi taksonom untuk melakukan penelitian taksonomi.

Baca Juga: Selamat Jalan Selamanya, Kabar Duka dari Ridwan Kamil, Guru Besar Unpad Meninggal Dunia

Sementara itu, dalam pemaparannya Dr. Bayu Adjie mengungkapkan bahwa keanekaragaman hayati (megabiodiversity) Indonesia sangat besar dan kaya. Akan tetapi masih belum banyak digali dan salah satunya karena lambannya pengembangan taksonomi.

Kenapa taksonomi penting, menurut Bayu, karena hal itu akan terkait dengan kurangnya informasi keanekaragaman hayati yang juga berdampak pada akses dan benefit sharing.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x