Selain itu, para pengajar BIPA berkewarganegaraan asing yang berada di luar negeri juga turut mendampingi jalannya diskusi.
Boburjon Samigov dari Uzbekistan yang ditunjuk sebagai pewara, Antonia Soriente dari Italia dan Karen Bailey dari Australia yang ditunjuk sebagai pemandu cukup lancar berbahasa Indonesia selama diskusi ini berlangsung.
Beberapa pengajar BIPA pun turut memberikan kesan-pesan mereka pada acara dialog bersama Mendikbudristek. Sejumlah wakil pengajar BIPA dari enam Kawasan, yakni Asia, Asia Tenggara, Australia, Eropa, Amerika, dan Afrika menyampaikan kesan dan pesannya selama menjadi pengajar BIPA di negaranya masing-masing.
Pengajar BIPA asal Jepang, Kyoko Funada, mengakui dirinya memanfaatkan berbagai cara untuk membuat pembelajaran menarik.
“Kami belajar membuat nasi goreng secara daring dari rumah masing-masing. Sambil masak, kita belajar bahasa Indonesia dengan mengenal bumbu,” tutur Kyoko.
Baca Juga: Top, Militer di India, Bangladesh, dan Sri Lanka Antusias Pelajari Bahasa Indonesia
Ia pun berterima kasih pada Atdikbud RI di Tokyo yang terus mendukung para pengajar BIPA dengan dukungan kegiatan dan beragam materi ajar.
Pengajar BIPA dari Indonesia di Mesir, Nidhol, mengatakan dirinya mendapatkan pemelajar BIPA yang jumlahnya meningkat di masa pandemi.
“Alasan belajarnya macam-macam, mulai dari keinginan jadi penerjemah, ingin berbisnis di Indonesia, ingin melanjutkan studi, bahkan ada pemelajar yang mengambil kelas BIPA karena akan menikah dengan orang Indonesia,” jelas Nidhol tersenyum.