KBRI Tokyo Gelar Program BIPA Saling Sapa dan Berbagi Edisi-5 Secara Daring

- 3 Juni 2021, 12:08 WIB
Tangkapan layar KBRI Tokyo Gelar Program BIPA Saling Sapa dan Berbagi Edisi-5 Secara Daring
Tangkapan layar KBRI Tokyo Gelar Program BIPA Saling Sapa dan Berbagi Edisi-5 Secara Daring /Kemendikbud/

JURNAL SOREANG- Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo bekerja sama dengan Afiliasi Pengajar dan Pegiat Bahasa Indonesia bagi Penutur Asing (APPBIPA) Jepang kembali menggelar program Salam Sapa dan Berbagi edisi ke-5 (SSB#5) secara dalam jaringan (daring). Kali ini, topik yang diangkat bertajuk “Pengajaran BIPA bagi siswa SMA di Jepang”.

Atase Pendidikan dan Kebudayaan (Atdikbud) KBRI Tokyo, Yusli Wardiatno, menyambut baik kegiatan yang dikemas daring ini apalagi masih dalam suasana perayaan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). Ia mengingatkan, masih ada pekerjaan rumah bagi APP-BIPA Jepang untuk memikirkan pembuatan kurikulum dan materi yang tepat bagi pemelajar warga negara Jepang.

"Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini dan KBRI Tokyo akan terus berupaya agar cita-cita menjadikan Bahasa Indonesia sebagai bahasa internasional tercapai. Perjuangan masih panjang dan harus terus dilakukan,” disampaikan Yusli saat membuka acara SSB#5 yang dihadiri banyak pengajar BIPA dari berbagai wilayah Indonesia dan negara lain.

Baca Juga: KBRI Tokyo Berkolaborasi dengan PPI Toyohashi-Nagoya Meluaskan Pendidikan WNI di Jepang

Untuk itu, Yusli mengajak semua pihak bergandeng tangan untuk terus bersama-sama memperbaiki teknis dan metode serta kurikulum yang tepat bagi warga Jepang yang belajar bahasa Indonesia secara formal di lembaga pendidikan.

Program Salam Sapa dan Berbagi (SSB) merupakan salah satu kegiatan rutin APPBIPA Jepang yang dimulai sejak 20 Juni 2020. Saat itu, koordinator bidang Pendidikan Profesi, Petrus Ari Santoso, merasa perlu mengadakan kegiatan saling bertukar pengetahuan sebagai bentuk adaptasi para pengajar BIPA di Jepang yang harus melaksanakan proses belajar-mengajar secara daring akibat pandemi Covid-19.

Di samping kegiatan seminar dan sanggar kerja, SSB merupakan program yang bersifat informal dan dikemas dengan menarik sesuai tema pembahasan. Dari program ini, setiap peserta mendapatkan pengetahuan tambahan seusai mengikuti SSB.

Baca Juga: Semarak, Peringatan Harkitnas 2021 dari Sekolah Republik Indonesia Tokyo

Sebelumnya, beberapa topik berbeda telah diangkat pada program ini antara lain SSB ke-2 mengangkat topik “Pengajaran Kelas Berbicara”, SSB ke-3 dan ke-4 terkait “Pengajaran Tata Bahasa untuk Pemelajar Jepang”. Biasanya SSB merupakan kegiatan tertutup untuk anggota APPBIPA Jepang saja, tetapi kali ini dibuka untuk anggota APPBIPA dari seluruh negara.

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x