Network
JURNAL SOREANG- Tugas Nadiem Anwar Makarim makin berat setelah Riset dam Teknologi (Ristek) masuk ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
"Mendikbud-Ristek Nadiem Makarim bukan hanya bertanggung jawab terhadap pendidikan anak usia dini hingga pendidikan tinggi, tapi juga bertanggung jawab atas riset di lingkungan pendidikan tinggi," kata pengamat pendidikan, Rifa Anggyana, dalam pernyataannya, Senin, 14 Juni 2021.
Beban kerja sebagai Kemendikbud yaitu bertanggung jawab menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang pendidikan anak usia dini hingga tinggi dan pendidikan masyarakat serta kebudayaan untuk membantu presiden dalam menyelenggarakan pemerintahan.
Baca Juga: Terlalu! Nama Mendikbud Ristek Dicatut untuk Ambil Alih STIE Kediri, Polisi Tetapkan Lima Tersangka
"Sementara itu tugas Kemenristek adalah menyelenggarakan urusan di bidang riset, teknologi, dan inovasi Kemenristek berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Presiden," ujarnya.
Sejak 28 April 2021 Presiden Joko Widodo memutuskan untuk melebur kementerian ini, sejak saat itu menuai pro dan kontra. "Dari mulai pendapat yang mengatakan jabatan yang tidak tepat sasaran karena bukan di bidangnya hingga beban kerja yang cukup banyak kalau hanya dikerjakan oleh satu orang saja," ujarnya.
Tentunya dengan penggabungan ini beban kerja Mendikbud-Ristek bertambah terlebih dunia pendidikan saat ini di tengah pendemi Covid-19 sangat kewalahan apalagi jika di tambah dengan riset di dunia pendidikan.
"Dari hal ini tentunya jabatan Kemendikbud-Ristek ini diperlukan pengkajian ulang bersama para ahli dilihat dari beban kerja dan tanggung jawab yang tinggi memang perlu adanya wakil menteri untuk membantu kinerja Mendikbud-Ristek," katanya.
