JURNAL SOREANG - Sebelum kita membahas konsep sistem bilangan dalam matematika, penting untuk memahami bahwa baik bilangan bulat maupun bilangan desimal memiliki dasar yang sama. Pada dasarnya, keduanya terkait erat dengan ide sistem nilai tempat.
Sistem Bilangan Bulat
Dalam sistem bilangan bulat, setiap kali kita mengalikan bilangan dengan 10, nilai tempatnya naik satu tingkat, dan setiap kali dibagi 10, nilai tempatnya turun satu tingkat. Mari kita contohkan dengan perhitungan sederhana: 132 + 47.
Ketika kita memisahkan nilai tempat (satuan, puluhan, dan ratusan) dan menyusunnya secara vertikal, penghitungan dapat dilakukan dengan efisien. Pada contoh ini, 132 + 47, kita menambahkan dari nilai tempat satuan terlebih dahulu, kemudian puluhan, dan terakhir ratusan.
Baca Juga: Sejak Juli hingga Desember 2023, Kominfo Blokir 800 Ribu Konten Judi Online
Sistem Bilangan Desimal
Konsep dasar sistem nilai tempat juga berlaku pada bilangan desimal. Setiap kali kita mengalikan bilangan desimal dengan 10, nilai tempatnya naik satu tingkat, dan setiap kali dibagi 10, nilai tempatnya turun satu tingkat. Penting untuk menyesuaikan nilai tempat setiap digit dengan hati-hati.
Contohnya, pada perbandingan 1,32 + 4,7, kita perlu memastikan bahwa tanda koma pada kedua bilangan berada pada posisi yang sama sebelum melakukan penjumlahan. Menggunakan sistem nilai tempat, kita dapat dengan tepat menambahkan nilai tempat satuan, persepuluhan, dan perseratusan.
Dalam matematika, sistem bilangan bulat dan desimal memberikan landasan yang kuat untuk pemahaman konsep nilai tempat. Pengetahuan ini memungkinkan kita untuk melakukan perhitungan dengan efisien, baik itu dalam penjumlahan bilangan bulat atau desimal. Sistem nilai tempat memainkan peran kunci dalam memahami bagaimana setiap digit dapat berpindah antar nilai tempatnya, menciptakan fondasi yang kokoh untuk pemahaman matematika yang lebih luas.
Semoga artikel ini membantu pembaca memahami konsep dasar dalam matematika, terutama terkait sistem bilangan bulat dan desimal.***