Pendidikan Seksual Penting untuk Cegah Pelecehan, ini Tips Psikolog Soal Materi Pendidikannya Sesuai Usia

22 September 2022, 09:12 WIB
Ilustrasi pelecehan seksual.pada anak. Pendidikan Seksual Penting untuk Cegah Pelecehan, Berikut Tips Materi Pendidikan Seksual Sesuai Usia Menurut Psikolog ./Pikiran Rakyat/ /

JURNAL SOREANG-  Pentingkah pendidikan seksual bagi anak-anak antara usia TK dan usia SD/MI?

Kalau merujuk pada berbagai berita yang memprihatinkan akhir-akhir ini seperti pelecehan seksual, maka pendidikan seksual sangat penting baik untuk anak perempuan maupun laki-laki.

Psikolog klinis sekaligus dosen psikologi di Unika Atma Jaya, Inez Kristanti, M.Psi, menekankan pentingnya pemberian edukasi seksual pada anak dan remaja sesuai usia mereka.

Baca Juga: 9 Tips Menghindari Pelecehan Seksual Saat Anda Bepergian Sendirian, Jangan Ragu Melapor dan Membela Diri

Berikut ini rincian materi pendidikan seksual yang bisa diberikan kepada anak dan remaja  berdasarkan usia.

1. Usia 3-5 tahun
Inez menyarankan, pada rentang usia ini anak perlu tahu mengenai bagian-bagian tubuh yang privat.

Mana yang privat untuk si anak, mana yang tidak boleh disentuh orang lain. Atau, selain orangtua tidak boleh diperlihatkan ke orang lain. 

Baca Juga: Waspada! Pelecehan Seksual pada Anak Marak yang Bukan Cuma Perkosaan dan Sodomi, Ini 5 Bentuk Kejahatannya

"3-5 tahun fokus ke bagian-bagian tubuh," ujar dia dilansir dari ANTARA.

2. Usia 6 tahun hingga memasuki pubertas
Usia 6 tahun ke atas atau usia sekolah dasar menjelang pubertas (sekitar usia 11-12 tahun), bisa siapkan dia untuk memasuki masa pubertas.

Di situ biasanya mulai ada ketertarikan pada lawan jenis. 

"Kita perlu fasilitasi apa yang perlu dilakukan kalau ada ketertarikan pada lawan jenis. Kemudian kalau ada yang menunjukkan ketertarikan pada dia, dia harus berperilaku seperti apa," papar Inez. 

Baca Juga: Tersandung Kasus Pelecehan Seksual, Himchan B.A.P Dijatuhi Hukuman 10 Bulan Penjara dan 40 Jam Program Terapi

Selain itu ajarkan juga peran laki-laki dan peran perempuan. 

3. Masa pubertas, usia saat di sekolah menengah pertama (SMP/MTs) hingga menengah atas (SMA/SMK/MA).

Pada masa pubertas, ajarkan dia mempersiapkan dirinya kalau perempuan menstruasi, kalau laki-laki mimpi basah.

Apa saja perubahan yang akan dia hadapi pada masa itu, semisal menstruasi itu apa atau saat mimpi basah apa yang terjadi. 

Baca Juga: Kasus Pelecehan Grup WhatsApp Kawan Lama Masih Bergulir, Korban Laporkan Terduga Pelaku ke Polda Metro Jaya

"Mereka akan kaget kalau tiba-tiba berdarah. Kadang-kadang orangtua malu untuk membicarakan ini. Keluar dari mana darahnya, saat mimpi basah yang terjadi apa?" Katanya.

Inez mengimbau agar pendidikan seksual pada usia ini sebaiknya diajarkan orangtua yang jenis kelaminnya sama.

"Ibu menjelaskan pada anak perempuan dan ayah pada anak laki-laki," papar Inez. 

Ingatlah, ketika sudah pubertas, organ reproduksi perempuan sudah siap dibuahi.

Baca Juga: Pelecehan Seksual kepada Anak Makin Marak, Ini 5 Kiat Mendidik agar Anak Terhindar dari Pelecehan

Jangan lupa, pada saat itu, sudah ada dorongan seksual. Ini yang orangtua seringkali abaikan.

"Bagaimana cara menyikapi dorongan secara sehat? Ketika mulai membicarakan masalah seksualitas pada anak komunikasi orangtua dan anak harus bagus dulu. Supaya anak terbuka pada orangtuanya," tutur Inez. 

4. Usia dewasa muda (20-29 tahun)

Dewasa muda, tinggal melanjutkan. Banyak yang usia 23-24 tahun tetapi pengetahuan seksualnya berada di level remaja, karena saat remaja mereka tak mendapatkannya.

Baca Juga: Dituding Lakukan Pelecehan Seksual saat di Sekolah, Nam Joo Hyuk dan Agensi Bantah Tuduhan Tersebut

Menurut Inez, untuk kasus seperti ini tidak ada kata terlambat untuk mendapatkan edukasi. ***

Editor: Sarnapi

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler