Nadiem Makarim: Usia 76 Tahun RI dengan Penguatan Inovasi dan Kreasi Pendidikan

17 Agustus 2021, 21:24 WIB
Mengenakan pakaian adat Bali, Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia dari halaman kantor Kemendikbudristek, Selasa 17 Agustus 2021. /Kemendikbud ristek/

JURNAL SOREANG- Mengenakan pakaian adat Bali, Mendikbudristek,  Nadiem Anwar Makarim mengikuti Upacara Peringatan Detik-Detik Proklamasi Kemerdekaan ke-76 Republik Indonesia dari halaman kantor Kemendikbudristek, Selasa 17 Agustus 2021.

Upacara dipimpin oleh Presiden Republik Indonesia (RI) Joko Widodo di Istana Merdeka yang digelar secara terbatas dan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

“76 tahun sudah kita merdeka dalam keberagaman. Mari terus memupuk dan menumbuhkan Indonesia dalam keberagaman sebagai keunggulan utama kita,” tulis Mendikbudristek pada akun media sosialnya yang diunggah usai upacara.

Baca Juga: Peringati HUT ke-76 RI, Menteri BUMN Tunjukkan Jiwa Seninya dengan Rilis Puisi 'Merdeka adalah Berdaulat'

Mendikbudristek didampingi para pejabat eselon I, antara lain Pelaksana tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal, Ainun Na’im yang mengenakan pakaian adat Betawi; Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Wikan Sakarinto mengenakan pakaian adat Dayak; Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Jumeri bersama dengan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK), Iwan Syahril sama-sama mengenakan pakaian adat Betawi.

Kemudian Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid mengenakan pakaian adat Nusa Tenggara Barat (NTB); Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Nizam mengenakan pakaian adat Batak; Inspektur Jenderal, Chatarina Muliana Girsang mengenakan pakaian adat Nusa Tenggara Timur (NTT); Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan dan Perbukuan, Anindito Aditomo mengenakan pakaian adat Jawa Tengah; serta Kepala Badan Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, E. Aminudin Aziz mengenakan pakaian adat dari provinsi Jawa Barat.

Sebelumnya, pada Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) RI dan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Senin (16/8), Presiden Joko Widodo mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 telah memicu perubahan besar dalam kehidupan, mengembangkan cara-cara baru, meninggalkan kebiasaan lama yang tidak relevan, dan menerobos ketidakmungkinan.

Baca Juga: Menteri BUMN Rilis Puisi 'Merdeka adalah Berdaulat' untuk Peringati HUT RI ke-76, Ini Dia Isinya

"Di tengah dunia yang penuh disrupsi sekarang ini, karakter berani untuk berubah, berani untuk mengubah, dan berani untuk mengkreasi hal-hal baru, merupakan fondasi untuk membangun Indonesia Maju," ungkap Kepala Negara.

Lebih lanjut, Presiden mengungkapkan sinergi dunia pendidikan dengan industri dan pengembangan kewirausahaan terus dipercepat melalui program Merdeka Belajar. "Hal ini diharapkan mengakselerasi kualitas sumber daya manusia (SDM) nasional, dan sekaligus meningkatkan daya saing industri dan produk dalam negeri," ungkapnya.

Pembangunan SDM, jelas Presiden, tetap menjadi agenda prioritas Pemerintah. Indonesia harus bisa memanfaatkan bonus demografi dan siap menghadapi disrupsi teknologi.

Baca Juga: 76 Tahun Indonesia Merdeka, Anggota DPR Nilai Pemerintah Belum Hadirkan Perlindungan dan Kesejahteraan Petani

"Kita harus menyiapkan SDM yang produktif, inovatif, dan berdaya saing global dengan tetap mengamalkan nilai-nilai Pancasila, berakhlak mulia, dan menjaga jati diri budaya bangsa," tuturnya.

Reformasi pendidikan akan dilanjutkan dengan fokus pada peningkatan kualitas SDM melalui penguatan pendidikan anak usia dini (PAUD) dan sekolah penggerak, pemerataan sarana prasarana pendidikan, menyelesaikan mismatch pendidikan dengan penguatan pendidikan vokasi, pengembangan riset terapan dan inovasi yang tersambung dengan industri dan masyarakat, program magang dan teaching industry.

"Pemerintah berkomitmen untuk memperkuat investasi pemerintah di bidang pendidikan, antara lain mendukung perluasan program beasiswa, adopsi teknologi informasi dan komunikasi, pemajuan kebudayaan, penguatan perguruan tinggi kelas dunia, dan pengembangan riset dan inovasi," terang Kepala Negara.

Baca Juga: Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM) Sulit Diwujudkan Jika Kampus Masih Birokratis

Sementara itu, Mendikbudristek mengungkapkan pandemi telah mengubah cara anak-anak kita dalam belajar serta cara kita dalam bekerja. Perubahan yang terjadi memang tidak selalu nyaman, tetapi harus dapat diubah menjadi peluang untuk mewujudkan cita-cita.

Harapan Indonesia untuk tumbuh menjadi negara dan bangsa yang unggul hanya bisa diraih jika setiap anak Indonesia mendapatkan pendidikan yang berkualitas, tanpa belenggu, batasan, atau kekerasan.

"Mari terus nyalakan semangat kemerdekaan dalam mendidik anak-anak, menciptakan karya dan inovasi, serta dalam membangun Indonesia Tangguh, Indonesia Tumbuh,“ kata Nadiem.

Baca Juga: Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka Mensyaratkan Hal Ini

Mendikbudristek mengajak semua pihak bergotong royong untuk mewujudkan impian setiap anak Indonesia.

"Dan seperti perjuangan mencapai kemerdekaan bangsa, gerakan mewujudkan Merdeka Belajar membutuhkan gotong royong semua lapisan masyarakat sebagai agen perubahan," ungkapnya.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Kemendikbud

Tags

Terkini

Terpopuler