Kemudian, biji ini direndam dalam larutan air kapur selama beberapa hari. Proses ini penting karena air kapur membantu menghilangkan rasa pahit pada biji dan memberikan tekstur kenyal khas pada kolang-kaling.
Selanjutnya, biji direbus kembali dengan air gula hingga mendapatkan rasa manis yang lezat. Hasilnya adalah cemilan kenyal yang transparan dengan rasa yang menyegarkan.
Baca Juga: Kolak: Sajian Ikonik Pembuka Berbuka Puasa di Bulan Ramadhan
Kolang-Kaling dalam Tradisi Ramadhan:
Kolang-kaling memiliki peran khusus dalam tradisi Ramadan. Selama bulan suci ini, umat Muslim berpuasa dari fajar hingga matahari terbenam.
Kolang-kaling sering dihidangkan sebagai bagian dari berbuka puasa (iftar) untuk memberikan energi dan memuaskan rasa manis setelah seharian berpuasa.
Minuman es dengan tambahan kolang-kaling sering menjadi hidangan yang sangat dinikmati selama Ramadhan.
Kolang-Kaling dalam Berbagai Varian:
Selain digunakan dalam minuman es, kolang-kaling juga bisa diolah menjadi berbagai varian cemilan yang lezat. Beberapa orang menyukainya dengan tambahan santan atau sirup gula merah, sementara yang lain menambahkan ke dalam es krim atau puding.
Kolang-kaling adalah cemilan khas yang tidak hanya enak, tetapi juga mengandung nilai historis dan budaya yang kaya.