Wujudkan Ubud Jadi Destinasi Gastronomi Internasional, Kemenparekraf Gelar Rakor

- 27 Juni 2023, 17:53 WIB
 Kemenparekraf Gelar Rakor pengembangan Ubud sebagai destinasi gastronomi.
Kemenparekraf Gelar Rakor pengembangan Ubud sebagai destinasi gastronomi. /kemenparekraf

JURNAL SOREANG – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, bekerja sama dengan Kantor Staf Presiden (KSP) dan pemangku kepentingan terkait, menyelenggarakan rapat koordinasi pengembangan Ubud sebagai destinasi gastronomi (seni kuliner) United Nations World Tourism Organization (UNWTO) 2023. Rapat koordinasi yang dilanjutkan dengan site visit berlangsung di Museum Puri Lukisan Ubud pada Kamis (22/6/2023). Turut hadir Kepala Dinas Pariwisata Gianyar, I Wayan Gede Sedana Putra; Penglingsir Puri Agung Ubud, Tjokorda Putra Sukawati; serta beberapa stakeholder pariwisata Ubud dan akademisi dari perguruan tinggi di Bali. Direktur Pariwisata Minat Khusus Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Itok Parikesit, menyatakan bahwa pengembangan Ubud sebagai Destinasi Gastronomi UNWTO pada tahun 2023 merupakan bagian dari mendukung program Indonesia Spice Up The World (ISUTW).

"Program ini merupakan salah satu rencana aksi Program Prioritas Nasional Bidang Pariwisata tahun 2023, yang akan dipantau melalui Sistem Monitoring dan Evaluasi (Sismonev) 2023 oleh KSP," kata Itok.

Selain mengembangkan tempat wisata kuliner, inti dari Indonesia Spice Up The World adalah mengekspor rempah-rempah, memperluas jangkauan restoran Indonesia di luar negeri, serta mempromosikan kekayaan kuliner. Melalui rapat koordinasi ini, diharapkan dapat memperkuat kesatuan visi antara pemerintah dengan para pemangku kepentingan pariwisata dan ekonomi kreatif di Kabupaten Gianyar.

Baca Juga: Catat! 5 Tips Mengelola Hutang Dengan Bijak dan Hindari Pemborosan

"Setelah destinasi ini ditetapkan, maka diperlukan organisasi yang bertanggung jawab untuk mengelola tempat wisata kuliner ini. Mulai dari organisasi yang didirikan oleh Pemda hingga kelompok masyarakat biasa sehingga hasilnya akan sangat optimal," ucap Itok.

Ismayanti Istanto, seorang anggota Indonesia Gastronomi Network, mengungkapkan bahwa proses menjadikan Ubud sebagai destinasi kuliner telah dimulai sejak tahun 2018 dan telah melewati berbagai tahap. Tahap ketiga dijadwalkan akan mencapai puncaknya pada tahun 2023. Setelah tahap ini selesai, Ubud akan siap menjadi destinasi kuliner yang menarik. Menurut Ismayanti, para pemangku kepentingan di Ubud sangat bekerja sama dan menganggap makanan sebagai bagian dari tradisi turun-temurun bukan hanya sekadar kuliner biasa. Prof. Dr. I Gede Pitana, M.Sc, seorang Guru Besar di Universitas Udayana, berharap bahwa pembentukan sebuah lembaga akan segera terjadi di masa depan sebagai salah satu persyaratan dari UNWTO.

"Perlu segera dikerjakan agar Ubud dapat diakui sebagai tujuan wisata kuliner yang terkemuka. Produknya sudah lengkap. Pihak-pihak seperti masyarakat, komunitas, dan sektor swasta memiliki peran penting sebagai penentu utama," kata Profesor Pitana.

Sebenarnya, Pemerintah Kabupaten Gianyar telah mencanangkan Ubud sebagai salah satu destinasi kuliner sejak tahun 2018. Namun, konsepnya tidak sama dengan yang sedang dikerjakan saat ini.

Halaman:

Editor: Josa Tambunan

Sumber: Kemenparekraf


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah