Mengenal Suku Anak Dalam Di Provinsi Jambi yang Punya Nama Lain

2 Desember 2021, 08:00 WIB
Suku Anak Dalam Di Sumatra. Instagram.com/@gnfi /

JURNAL SOREANG – Selain Suku Anak Dalam, mereka juga memiliki beberapa sebutan lain, yaitu Suku Kubu, Orang Rimba, atau orang Ulu.

Suku Anak Dalam merupakan masyarakat minoritas yang ada di Pulau Sumatra, tepatnya berada di Provinsi Jambi dan Sumatera Selatan.

Populasi Suku Anak Dalam diperkirakan berjumlah 200.000 jiwa. Suku ini termasuk kedalam masyarakat yang terasingkan di Indonesia.

Baca Juga: Berkas Perkara Diserahkan ke Kejaksaan, Jerinx SID Ucapkan 'Kun Payakun' dan Siap Ikuti Proses Hukum

Tempat tinggalnya yang berada di pedalaman dan minim interaksi dengan dengan dunia luar menjadi alasan kenapa mereka terasingkan.

Suku anak dalam terkenal dengan keteguhannya mempertahankan cara hidup mereka yang primitif dan tidak tergoyahkan dengan kemajuan zaman.

Asal usul Suku Anak Dalam, hingga saat ini belum ada bukti tertulis dari mana asal suku ini berasal. catatan suku ini hanya diperoleh dari tradisi lisan dan cerita dari masyarakat.

Baca Juga: Koleksi Video Pelecekan Seks Anak Dibawah Umur Melalui Game Free Fire, Polisi Ungkap Motif Pelaku

Menurut cerita yang berkembang, nenek moyang Suku Anak Dalam berasal dari Maalau Sesat. mereka melakukan pelarian ke hutan yang ada di Air Hitam, Taman Nasional Bukti Duabelas. Dan disebut sebagai nenek moyang orang Suku Anak Dalam.

Namun ada juga yang menyebutkan bahwa Suku Anak Dalam berasal dari Pagaruyung yang mengungsi ke Jambi.

Pendapat ini diperkuat dengan kesamaan bahasa dan tradisi dengan Minangkabau. Contoh lainnya adalah sistem kekerabatan matrilineal yang ternyata juga digunakan oleh Suku Anak Dalam.

Baca Juga: Berkas Perkara Dilimpahkan Polisi Kepada kejaksaan, Jerinx SID Terjerat Kasus Dugaan Pengancaman dan UU ITE

Menurut data dan informasi dari Departemen Sosial Republik Indonesia pada tahun 1990, Disebutkan bahwa sejarah Suku Anak dalam dimulai sejak tahun 1624.

Saat itu terjadi perseteruan antara Kerajaan Jambi dan Kesultanan Palembang , mereka yang tersisa dari pertempuran yang berlangsung di Air Hitam, memilih untuk tetap bertahan di hutan rimba, namun sebagai dua kelompok yang berbeda.

Suku Anak Dalam memiliki sistem kekerabatan matrilineal. Mereka tinggal dalam keluarga kecil dan keluarga besar.

Baca Juga: Terjerat Kasus Pengancaman, Polisi Limpahkan Berkas Jerinx SID ke Kejaksaan

Keluarga kecil terdiri dari pasangan suami istri dengan anak-anak yang belum menikah. Lalu ada keluarga besar yang terdiri dari beberapa keluarga kecil dari keluarga istri.

Anak laki-laki telah menikah harus tinggal bersama keluarga dan kerabat istri. Satu keluarga besar tinggal di satu rumah yang terdiri dari dua sampai tiga pondok.

Sebagian dari masyarakatnya menganut animsime dan ada juga sebagian yang menganut agama Islam.

Baca Juga: Insiden di Timika, Polri: Anggota yang Bersalah Akan Diberikan Sanksi Tegas

Karena merupakan masyarakat yang masih menjujung tinggi adat mereka, Suku Anak Dalam masih menggunakan pakaian yang sama persis dengan nenek moyang mereka.

Pria disana menggunakan cawat, sementara wanita menggunakan bawahan seadanya dan bagian atas digunakan ketika akan bertemu dengan masyarakat di luar suku.

 

Editor: Sam

Sumber: Rimbakita.com

Tags

Terkini

Terpopuler