Candi Borobudur Harus Dilestarikan, Kini Kelebihan Beban Akibat Pengunjung Membeludak

20 Maret 2021, 09:20 WIB
Candi Borobudur kelebihan beban dan tekanan karena banyaknya pengunjung. /Sumber foto : traveloka.com/

JURNAL SOREANG- Kompleks Candi Borobudur menyandang beberapa status, yaitu Warisan Dunia, Kawasan Cagar Budaya peringkat nasional, Kawasan Strategis Nasional, Obyek Vital Nasional, dan terakhir sebagai salah satu Destinasi Pariwisata Super Prioritas.

Namun kondisi saat ini Candi Borobudur kelebihan beban dan tekanan akibat banyaknya pengunjung.

Karenanya, Menteri Pendidikan dan Mendikbud Nadiem Anwar Makarim mendorong untuk lakukan pembenahan keseluruhan tata kelola, dari pelindungan sampai pemanfaatan, untuk memaksimalkan potensi kawasan ini.

Baca Juga: Candi Borobudur Akan Jadi Pusat Ibadah Umat Buddha Dunia, Berikut Penjelasan Menko PMK Muhajir Effendy

Upaya tersebut diutarakannya saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengunjungi Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah, belum lama ini.

Menko Luhut menjelaskan, masalah utama yang tengah dihadapi Candi Borobudur adalah tekanan besar terhadap struktur candi. Hal ini disebabkan oleh peningkatan wisatawan Candi, yang mencapai 8.000 orang per hari pada 2019.

"Sementara, hasil studi Balai Konservasi Borobudur menunjukkan bahwa idealnya kawasan puncak Candi Borobudur hanya mampu menampung maksimal 128 pengunjung per sekali kunjungan setiap harinya," kata Luhut.

Baca Juga: Antisipasi Korona Pemerintah Awasi Objek Wisata Nasional, Pemeriksaan di Candi Borobudur Diperketat

Saat ini pemerintah, kata Luhut,  tengah melakukan penajaman dan penerapan Rencana Induk Pariwisata Terpadu Borobudur-Yogyakarta-Prambanan untuk mengembangkan Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur menjadi pariwisata berkualitas.

Melengkapi pernyataan Menko Luhut, Mendikbud menekankan pentingnya upaya pembenahan yang holistik. “Candi Borobudur merupakan monumen Buddhis terbesar di dunia. Karya adiluhung ini merupakan bukti luar biasa tingginya intelektualitas nenek moyang bangsa Indonesia," kata Nadiem.

Karenanya, rencana pengembangan dan pemanfaatan haruslah berorientasi pada semangat untuk melestarikan kekayaan budaya bangsa. 

Baca Juga: Kemendikbud Umumkan Dua Terobosan Kebijakan untuk Lindungi Karya Pemusik Indonesia

 “Kemendikbud saat ini sedang menyusun rencana pengelolaan kompleks Candi Borobudur agar kawasan Borobudur lestari sebagai sebuah kesatuan lansekap budaya yang terdiri atas cagar budaya, lingkungan perdesaan, masyarakat, dan warisan budaya takbenda yang ada di dalamnya,” jelasnya.

Beberapa hal yang diatur dalam rencana pengelolaan tersebut adalah peningkatan fasilitas interpretasi dan informasi mengenai nilai penting kompleks Candi Borobudur.

Selain itu, peningkatan kualitas lingkungan hidup dan sumber daya alam, pengembangkan pariwisata berkelanjutan yang mendukung pelindungan kompleks Candi Borobudur dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat, peningkatan kegiatan konservasi cagar budaya di kawasan, serta perbaikan tata kelola.

Baca Juga: 4 Sayuran untuk Menurunkan Darah Tinggi, Sangat Berguna Bagi Kesehatan

“Pengembangan atraksi-atraksi penunjang pada sejumlah titik di sekitar kompleks Candi Borobudur sejatinya bertujuan untuk menyebar kunjungan wisata, sehingga mengurangi beban pada Candi Borobudur itu sendiri. Hal ini harus selaras dengan semangat melindungi lansekap budaya kompleks Candi Borobudur,” pungkas Mendikbud.***

Editor: Sarnapi

Tags

Terkini

Terpopuler