Analisa Singkat Hasil Balapan Formula One GP Italia, Max Verstappen 10 Kali Juara Beruntun

- 5 September 2023, 17:17 WIB
Max Verstappen juara GP Italia Formula One musim 2023.
Max Verstappen juara GP Italia Formula One musim 2023. /Twitter @Max33Verstappen

 

JURNAL SOREANG - Pergelaran GP Italia pada ajang Formula One musim 2023 dimenangkan oleh Max Verstappen. Kemenangan ini merupakan kemenangan kesepuluh secara beruntun musim ini. Kemenangan ini dimulai dari GP Miami hingga GP Italia. Sebenarnya, ia bisa saja meraih kemenangan sebelas kali secara beruntun kalau GP Emilia Romagna dilaksanakan. Sekadar informasi, GP Emilia Romagna tidak dilaksanakan akibat banjir yang melanda Italia saat itu. Salah satu daerah atau provinsi yang terdampak adalah Emilia Romagna.

Kemenangan ini mencatatkan dengan lima belas kali secara beruntun sejak GP Abu Dhabi musim 2022. Berbagai momen yang terjadi pada GP Italia pada Minggu 3 September kemarin, mulai dari duo pembalap Ferrari yang memberikan perlawanan pada balapan, hingga Yuki Tsunoda yang out karwna permasalahan di mobilnya. Apa saja momen dan analisanya?

Dikutip Jurnal Soreang dari channel YouTube F1 Speed Indonesia yang diupload pada 4 September 2023, kemenangan Super Max kali ini merupakan kemenangan yang membuatnya harus kerja keras pada awal balapan. Ini karena Ferrari menampilkan performa terbaiknya di balapan yang diadakan di sirkuit Monza, kandang Ferrari.

Baca Juga: Harus Tahu! Inilah Dampak Buruk pada Telinga jika Terlalu Lama Mendengarkan Musik Dengan Earphone

Pembalap asal Belanda itu harus berjuang mati-matian sebanyak 15 lap untuk merebut posisi pertama dari Carlos Sainz Jr yang di balapan ini meraih pole position. Itu karena mobil SF-23 Ferrari yang kencang dilurusan trek sirkuit Monza. Di salah satu momen, Verstappen hampir mengulangi kesalahan yang sama, yaitu memaksa untuk mendahului Carlos Sainz Jr di tikungan chicane pertama. Kali ini, Verstappen masih memberikan toleransi pada Carlos Sainz Jr yang memimpin balapan.

Pada perebutan juara dunia Formula One musim 2021, ia memaksakan diri untuk menyusul Lewis Hamilton di chicane itu yang berujung pada mobil Max Verstappen yang menimpa bagian atas kokpit mobil Lewis Hamilton. Akibatnya, keduanya harus tidak menyelesaikan balapan GP Italia musim 2021 itu yang dimenangkan oleh Daniel Ricciardo.

Setelah merebut posisi pertama, Max Verstappen tidak bisa dikejar hingga akhir balapan. Kesuksesan Super Max di posisi pertama dilengkapi oleh Sergio Perez untuk mengamankan posisi kedua. Pembalap Meksiko akademi Ferrari itu start dari posisi kelima dan dihadapkan oleh George Russel didepannya. Meski sudah bertahan sekuat tenaga, pada akhirnya Russel bisa disalip di lap ke-16.

Baca Juga: Awal Bulan September Ini BMKG Peringatkan Potensi Gelombang Tinggi di Laut Selatan Jabar Hingga DIY

Tak sampai disitu, Perez dihadapkan duo Ferrari yang tampil sangat apik di depan suporternya. Sempat kesulitan karena strategi bertahan Charles Leclerc yang agresif, Checo berhasil mengejarnya pada lap ke-32. Menjelang akhir balapan, Perez barulah bisa menyusul mobil Carlos Sainz Jr yang sangat jitu dalam penempatan mobil dan pengereman. Barulah Checo bisa mengasapi Sainz di lap ke-46.

Runner up GP Italia ini merupakan comeback mantan pembalap Racing Point yang di beberapa balapan sebelumnya tampil under perform dan membayar kesalahan di GP Belanda kemarin. Meski di aeai latihan bebas kedua kemarin sempat melintir, ini sagat menolongnya disaat Helmut Marko menyebut masa depan Sergio Perez di Red Bull tidak terjamin.

Apresiasi diberikan kepada Ferrari yang tampil bertahan dari serangan duo pembalap Red Bull yang superior. Kuda Jingkrak memanfaatkan trek lurus untuk unggul di GP Italia, meski pada akhirnya disusul juga oleh duo Red Bull. Dengan Carlos Sainz Jr yang di posisi ketiga dan strategi bertahannya cukup membuat Tifosi, sebutan fans Ferrari Formula One, senang.

Baca Juga: Sergio Ramos Pulang Kampung ke Klub Lamanya Setelah 18 Tahun Merantau

Dalam balapan ini, Carlos Sainz Jr layak mendapatkan predikat 'Driver of The Day' mengingat performa sepanjang GP Italia yang sangat apik sejak latihan bebas hingga mendapatkan pole position. Keunggulan Ferrari terasa sejak GP Austria yang dimana mereka mengeluarkan update SF-23 pada floor dan sayap belakang yang bikin aerodinamika lebih efisien dan efek drag yang berkurang.

Keunggulan itu dimanfaatkan pada balapan kemarin dengan menggunakan settingan low downforce di sayap belakang. Berebda dengan Red Bull yang pakai sayap belakang model trim atau ada bagian yang terpotong di sayap belakangnya. Jika dilihat, efek drag dan downforce pada model sayap belakang mobil RB19 sedikit besar dari SF-23. Hal ini bisa dibuktikan dengan kecepatan top speed saat kualifikasi yang selisihnya hanya lima km/jam. Ferrari mencatatkan top speed 350 km/jam dan Red Bull 345 km/jam.

Walau begitu, Red Bull unggul di pengereman di sirkuit Monza. Ini dibuktikan dalam beberapa tikingan yang dimana Red Bull unggul disana. Data ini juga dapat disimpulkan bagaimana cara Carlos Sainz Jr bertahan di balapan kemarin. Dalam keadaan pole position dan ada pembalap Red Bull dibelakangnya membuat Carlos Sainz Jr bertahan mati-matian dari serangan Max Verstappen dan Sergio Perez.

Baca Juga: Pertamina Manfaatkan Teknologi Digital Untuk Jaga Suplai BBM dan Elpiji Agar Tepat Sasaran

Penempatan mobil yang jitu serta pengereman di balapan kemsrin cukup membuat Red Bull dan Charles Leclerc kerepotan. Sainz tahu bahwa Curva Parabolica, tikungan terakhir sirkuit Monza menjadi keunggulan Red Bull yang ditambah dengan DRS yang panjang setelahnya. Jadi, Sainz menggunakan traksi mobil ditikungan itu untuk bertahan, walau mengorbankan ban belakang.

Selain itu, manajemen ERS Carlos Sainz Jr juga tak kalah bagusnya. Ia tidak perlu menggunakan banyak ERS karena pembalap Spanyol itu tahu kalau Ferrari unggul di trek lurus sirkuit Monza. Jadi, Sainz tidak boros menggunakan ERS. Namun pada akhirnya, Sainz kecolongan juga dengan membuat kesalahan di tikungan pertama pada lap ke-15.

Di akhir balapan, Sainz dan Leclerc saling merebut posisi ketiga dengan melakukan manuver yang berisiko tinggi. Meski risikonya keduanya tidak finish balapan, mereka berdua tetap bertarung untuk satu jatah podium. Leclerc hampir saja bikin Tifosi kecewa karena hampir menyenggol mobil Carlos Sainz Jr dari belakang saat ban mobil keduanya terkunci saat mengerem di tikungan chicane pertama. Lagipula, Ferrari era Frederick Vasseur juga tidak melakukan team order karena team principal asal Prancis itu memang tidak menyukai team order dan bisa memanajemennya dengan baik.

Baca Juga: Kasus Pembunuhan Morgan : Yenny Rosa Minta Hakim Jatuhkan Hukuman Mati untuk GK

Meski mobilnya adalah mobil yang paling lambat di balapan GP Italia karena efek drag yang lebih besar, George Russel dan Lewis Hamilton mampu finish di peringkat kelima dan keenam. Di awal balapan, Russel sempat bertahan dari kejaran Perez hingga lap ke-16. Walau sempat mendapat pinalti tambahan waktu lima detik karena menyalip Esteban Ocon secara tidak sah, posisi akhir balapan tidak menurun.

Hamilton finish di posisi keenam berkat starrategi jitu dari Mercedes. Sempat mendapatkan pinalti lima detik karena menyenggol mobil Oscar Piastri di lap ke-41. Ini bikin mobil Piastri sayap depannya rusak dan gagal meraih poin. Pinalti lima detik tidak berpengaruh apa-apa bagi Hamilton.

Dibelakangnya, ada Alex Albon dengan strategi dan cara bertahan ugal-ugalan untuk mengamankan diri dari MCL60 Lando Norris dalam perebutan posisi ketujuh. Pit terlalu awal sedikit membuat Albon kesulitan pada akhir balapan karena degradasi ban yang lebih cepat dibanding tim lain. Dengan keunggulan di trek lurusan, Albon bisa mengamankan posisi ketujuh dari Norris yang mobilnya kalah kencang.

Baca Juga: Kekeringan Dampak El Nino, Kang DS Berikan Kompensasi Bagi Pelanggan Perumda Tirta Raharja

Posisi kesembilan diraih oleh Fernando Alonso dengan mobil AMR23 yang performanya melambat dari sirkuit seperti di Monza. Sirkuit Monza yang banyak trek lurus ini menyulitkan Aston Martin meraih hasil maksimal. Efeknya, ia kecolongan dalam klasmen konstruktor dengan posisi ketiga yang sebelumbya ditempati diambil Ferrari.

Alfa Romeo melalui Valtteri Bottas mendapatkan satu poin dengan finish di posisi kesepuluh. Pembalap Finlandia itu terakhir kali mendapatkan poin di GP Kanada beberapa bulan yang lalu. Dua pembalap yang menyelesaikan balapan pada GP Italia kali ini ada Esteban Ocon dan Yuki Tsunoda. Mobil Ocon bermasalah pada setir dan mobil Yuki Tsunoda bermasalah saat formation lap sebelum balapan. Ini membuat balapan sempat ditunda.***

 

 

Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYouTube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang, dan TikTok @jurnalsoreang

 

Editor: Josa Tambunan

Sumber: YouTube F1 Speed Indonesia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah