Network
JURNAL SOREANG - Hingga GP Inggris yang kurang memuaskan, Helmut Marko selaku penasihat Red Bull memutuskan memecat Nyck de Vries. Pembalapa asal Belanda keturunan Indonesia itu tidak meraih poin sama sekali musim 2023. Di tengah vakumnya, Nyck de Vries kembali lagi ke ajang mobil single seater terbesar di dunia itu. Tapi bukan sebagai pembalap utama, hanya sebagai pembalap cadangan AlphaTauri. Kok bisa kembali lagi?
Dikutip Jurnal Soreang dari situs RacingNews365 yang terbit pada 19 Agustus 2023, de Vries akan menjadi pembalap cadangan AlphaTauri dan Red Bull pada GP Meksiko yang diadakan pada tanggal 27-29 Oktober 2023 nanti.
Setelah gagal menampilkan performa terbaiknya dan kehadirannya tak diinginkan tim, akhirnya ia dilengserkan dari pembalap AlphaTauri setelah GP Inggris pada 9 Juli 2023 yang lalu. Posisinya digantikan oleh Daniel Ricciardo. Naiknya Ricciardo sebagai pembalap AlphaTauri membuat pembalap asal Selandia Baru, Liam Lawson diangkat sebagai pembalap cadangan hingga musim 2023 berakhir.
Mengingat Lawson masih berkompetisi pada ajang Super Formula musim 2023, mau tidak mau Lawson harus menyelesaikan kompetisi yang diadakan di Jepang tersebut. Hal ini menyebabkan ia tidak bisa hadir di Autdromos Hermanos Rodriguez Circuit di Mexico City, Meksiko karena disaat yang bersamaan Super Formula 2023 mengadakan balapan terakhir di Suzuka Circuit, Jepang.
Oleh karena itulah RacingNews365 dapat memahami maksud dari pihak Red Bull yang menunjuk pembalap yang berdarah Indonesia dari kakeknya. Meski begitu, partisipasinya bergantung pada kedepannya yang dimana juara Formula E musim 2020/21 masih terikat dengan kontrak hingga 2023 bersama AlphaTauri. Kemungkinan besar de Vries tidak bisa membela tim di luar milik Red Bull.
Jika kontrak de Vries diputus secara sepihak dan rencana untuk menjadi pembalap cadangan di Meksiko dibatalkan, ada kemungkinan tim dari Formula E dan World Endurance Championship yang ingin mengontraknya kembali. Mengingat di kedua kompetisi tersebut, de Vries berhasil tampil apik. Bahkan di Formula E musim 2020/21, ia menjadi juara dunia.
