Network
JURNAL SOREANG - Pembalap Ferrari asal Monako, Charles Leclerc menyebut 24 balapan di Formula One musim 2023 sudah terlalu banyak bagi Formula One. Meski Leclerc tahu Liberty Media butuh balik modal karena membeli saham Formula One dari Bernie Ecclestone di tahun 2018, namun tetap saja membertakan bagi seluruh tim di Formula One. Bagaimana penjelasan lengkapnya?
Dikutip Jurnal Soreang dari situa Autosport yang terbit pada 24 Agustus 2023, menurut Charles Leclerc 24 balapan dalam semusim itu sudah jumlah maksimal. Pembalap akademi Ferrari itu khawatir akan kesejahteraan tim, baik pembalap maupun karyawan tim Formula One.
Popularitas Formula One saat ini sedang mengalami lonjakan kenaikan dengan hadirnya balapan di Las Vegas dan Miami. Ini tidak lepas dari langkah-langkah pihak Formula One dan Liberty Media untuk mempromosikan balapan single seater di Amerika Serikat. Bahkan CEO Formula One, Stefano Domenicali punya rencana untuk memperbanyak jumlah balapan di Formula One dengan menggaet beberapa tempat, seperti di Vietnam dan Afrika Selatan.
Negara terakhir yang disebut sudah melakukan penjajakan untuk menggelar kembali Formula One, setelah negara asal Nelson Madela itu menggelar Formula One terakhir pada musim 1993. Namun rencana itu kandas karena negara yang pernah menjadi tuan rumah Piala Dunia 2010 itu punya hubungan diplomatik dengan Rusia.
Menurut kami, pihak Formula One khawatir akan dipaksa Rusia untuk menggelar kembali Formula One, mengingat beberapa hari pasca pengumuman 'operasi khusus' di Ukraina, Formula One memberikan reaksisnya. Salah satunya adalah musim 2021 merupakan balapan Formula One terakhir di Rusia. Setelahnya, Formula One tidak akan menggelar balapan di Rusia. Tidak hanya itu, keluarga Mazepin harus angkat kaki dari Formula One. Dimitry Mazepin, CEO Uralkali yang memberikan sponsor untuk tim Haas beserta anaknya yang membalap untuk Haas, Nikita Mazepin terdampak dengan itu.
Di sisi Rusia, mereka sudah mempersiapkan sirkuit Igora Drive untuk musim 2023 menggantikan balapan Formula One yang diadakan di Sochi Autdrom, Sochi, Rusia. Dengan adanya 'oeprasi khusus' ke Ukraina menyebabkan rencana ini sirna.
