300 Korban Tewas dalam Kerusuhan Sepakbola ini Lebih Tragis dari Arema FC VS Persebaya, Berikut Kronologinya

- 2 Oktober 2022, 10:31 WIB
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh hingga telan korban jiwa.
Pertandingan Arema FC vs Persebaya Surabaya pada Sabtu, 1 Oktober 2022 berakhir ricuh hingga telan korban jiwa. /Twitter/

Dengan skor 1-0 untuk Argentina dan kurang dari dua menit untuk bermain, wingman Peru mencetak gol, tetapi, wasit, R. Angel Pazos dari Uruguay, membatalkannya karena permainan kasar oleh Peru.

Sementara penonton masih mencemooh, dua penonton melompati pembatas dan menyerang wasit. Mereka dengan cepat ditangkap oleh detail 40 polisi.

Kerumunan meraung marah, dan Mr. Pazos memerintahkan pertandingan dihentikan karena situasi tegang dan kurangnya perlindungan polisi yang memadai di lapangan.

Ketika keputusan itu diumumkan, orang banyak berteriak tidak setuju. Tuan Pazos dan para pemain berlari ke bawah stadion saat penonton melompati pagar kawat yang mengelilingi lapangan.

Baca Juga: Tanggapi Kerusuhan Usai Arema FC vs Persebaya, Ahmad Sahroni Pertanyakan Penggunaan Gas Air Mata di Stadion

Wasit dan para pemain melarikan diri dengan nyawa mereka hanya karena detail kecil polisi di stadion membawa mereka ke ruang ganti berpintu baja di bawah stadion, dan kemudian menumpuk mereka ke dalam bus yang membawa mereka ke bagian kota yang terpencil.

Polisi berkuda berusaha mengarahkan massa ke pintu keluar, sering kali menyerang perusuh untuk membubarkan mereka.

Polisi lainnya melepaskan tembakan ke udara, dan melemparkan granat gas air mata. Taktik ini tampaknya meningkatkan kepanikan.

Para perusuh melemparkan batu dan botol ke arah polisi, menjungkirbalikkan bangku, dan membakar sebagian stadion.

Baca Juga: Terkait Insiden pada Laga Arema vs Persebaya Surabaya di Kanjuhuhan Malang, Begini Respon PSSI

Halaman:

Editor: Azmy Yanuar Muttaqien

Sumber: The New York Times


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x