Gaib! Polisi Titipkan BBM yang Diduga Ilegal di Tangki PT Laborokco, Polda Malut Diminta Turun Tangan

- 29 Maret 2024, 22:49 WIB
Kapal KM Three Angel 01 Yang Mengakut BBM Jenis Solar dari Tobelo Halmahera Utara Tujuan Morotai, Diduga Ilegal.
Kapal KM Three Angel 01 Yang Mengakut BBM Jenis Solar dari Tobelo Halmahera Utara Tujuan Morotai, Diduga Ilegal. /Ranto Daeng Bedu /Jurnal Soreang
JURNAL SOREANG - Solidaritas Aksi Mahasiswa Untuk Rakyat Indonesia (Samurai) Distrik Universitas Pasifik (Unipas) Morotai mendesak Polda Maluku Utara (Malut), turun tangan menangani kasus 18 ton BBM yang diduga ilegal.
 
Pasalnya, dalam kasus tersebut diduga melibatkan oknum anggota polisi berinisial Briptu MF. Briptu MF sendiri, bertugas di Polres Pulau Morotai.
 
Bahkan, Samurai Distrik Unipas menduga pihak SatReskrim Polres Pulau Morotai, tidak serius menangani kasus tersebut.
 
 
"Dengan bukti-bukti tersebut kami menganggap pihak Reskrim Polres Morotai tidak serius untuk menyelesaikan kasus ini," kata, Aril Baba salah satu orator aksi di depan Kantor Polres Pulau Morotai, Kamis, 28 Maret 2024.
 
Bahkan mereka menyebutkan oknum polisi yang diduga terlihat bermain minyak 18 ton dengan seorang pengusaha, tidak di proses hukum dengan alasan mis komunikasi.
 
Aril menduga, ada pembalikan fakta-fakta soal kasus tersebut. Padahal, sudah ada bukti.
 
Dikatakan, Aril dengan tegas Samurai Maluku Utara meminta, Kapolda Malut turun tangan untuk menyelesaikan masalah tersebut, karana masalah tersebut, ia bilang sudah seringkali terjadi di Pulau Morotai.
 
 
"Karena Kasus serupa bukan baru terjadi tetapi sudah marak terjadi, berulang-ulang kali di Kabupaten Pulau Morotai," pungkasnya.
 
Sementara, Kasat Reskrim Polres Pulau Morotai, Iptu Ismail Salim membantah, apa yang disampaikan Samurai Distrik Unipas itu tidak benar.
 
Ia menyebutkan, dalam kasus dugaan 18 ton BBM yang diduga Ilegal, tidak melibatkan oknum polisi.
 
"Jadi yang bilang oknum polisi itukan saya sudah bilang dari awal, tidak ada oknum polisi yang terlibat titik, iya to," tegasnya.
 
 
"Adapun mungkin di lapangan, itu mis (miskomunikasi). Tidak, ada polisi yang terlibat, apa lagi polisi Polres Pulau Morotai, dari awal saya sudah bilang tidak ada," katanya.
 
"Dan yang dicurigai itu, malahan beliau (Briptu MF), itu yang mengamankan dari awal, beliau (Briptu MF) ini yang mendapatkan informasi dari awal. Dan kita sudah melakukan penyelidikan dari satu hari sebelumnya," cetusnya. 
 
Diketahui, BBM sebanyak 18 ton itu telah diamankan pihak SatReskrim Polres Pulau Morotai di tangaki PT Laborokco.
 
Padahal, BBM tersebut merupakan barang bukti, karena kasus tersebut masih di tangani SatReskrim Polres Pulau Morotai.
 
 
"Iya dititip di tempat aman. Titip di tanki Labrosko, tempt lain tidak ada yg bersedia," kata Kasat Reskrim Polres Pulau Morotai, Iptu Ismail Salim saat dihubungi Jurnal Soreang via pesan WhatsApp, Jumat, 22 Maret 2024 lalu.
 
Sebelumnya, KM Three Anggel's 01 yang magakut BBM tersebut telah diamankan pihak SatReskrim Polres Pulau Morotai di depan Pos SatPolAir, Desa Pandanga, Kecamatan Morotai Selatan.
 
Namun, kapal tersebut saat ini sudah tidak lagi berada di lokasi tersebut, hal itu berdasarkan hasil pantauan Jurnal Soreang dilokasi, Minggu, Senin, sampai Jumat, 29 Maret 2024. KM Three Anggel's 01 sudah tidak lagi berada di lokasi tersebut maupun di Pepabuhan Imam Lastori Daruba.
 
Pada Senin, 25 Maret 2024, lalu Jurnal Soreang mengkonfirmasi, Kasat Reskrim Polres Pulau Morotai, Iptu Ismail Salim, soal keberadaan kapal. Ia mengaku sedang dititip.
 
 
"Penitipannya, yang jelas di tempat aman," katanya, saat ditemui wartawan di ruang kerjanya.
 
Namun, ia tidak menjelaskan lokasi tempat penitipan KM Three Anggel's 01 kepada wartawan. Ia hanya mengaku sempat menghubungi pemilik kapal tersebut.
 
"Kemarin itu, kita sempat hubungi pemilik, untuk kita titip, supayakan lebih terawat to. Singgah pada saat kita butuhkan kapal masih keadaan baik," sambungnya.
 
Tujuan, dari penitipan kapal tersebut, kata dia, agar ada yang merawat kapal tersebut. "Intinya, tujuan dari kita titip itu, agar ada yang merawat. Kalu tidak bahaya itu, hancur itu, bisa jadi batu karang sudah di laut itu," katanya menjelaskan.
 
 
Untuk diketahui, BBM sebanyak 18 ton yang diduga berjenis soal itu. Diakaut oleh, KM Three Angels 01 yang sandar di Pelabuhan Desa Waringin, Kecamatan Morotai Selatan Barat pada, Selasa, 12 Maret 2024 lalu. ***

Editor: Rustandi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x