Untuk itu, langkah perubahan untuk menekan polusi udara, dapat dimulai dari keluarga, sebagai komunitas terkecil.
“Semua keluarga memerlukan edukasi tentang lingkungan hidup sejak dini,” jelas Atus.
Selanjutnya, diikuti aksi-aksi kecil berskala rumah tangga.
“Termasuk mewujudkan udara yang bersih. Dalam hal ini, sebisa mungkin meningkatkan tutupan lahan dengan menanam pepohonan, dan mengurangi sumber emisi dari rumah tangga,” urainya.
Menurutnya, manusia membutuhkan pepohonan untuk menghasilkan oksigen (O2). Atau mudahnya, udara bersih yang selalu dihirup setiap saat.
“Tentu tak elok, kita mengambil oksigen dari pepohonan di pekarangan rumah tetangga kita,” pungkas Ketua DPW LDII Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) tersebut.
Tidak hanya itu, keuntungannya, tajuk pepohonan bisa meneduhkan, menghasilkan buah-buahan dan mengonservasi air hujan untuk ditabung, guna persiapan di musim kemarau.