Network
JURNAL SOREANG - Tim Satgas BBM Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, akhirnya menggelar pertemuan bersama Sub Agen Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Minyak.
Rapat tersebut digelar, di ruang rapat Sekda Pulau Morotai pada, Kamis, 2 November 2023 dipimpin langsung Ketua Tim Satgas BBM Morotai, Suriani Antarani.
Dalam rapat tersebut dibahas, terkait dengan masalah penyaluran minyak tanah yang yang akhir-akhir ini menjadi perbincangan hangat.
Baca Juga: Presiden Jokowi Sebut Negara Afrika Ini dengan Perkembangan Ekonomi Tercepat
Hal itu karena sejumlah masyarakat di Morotai mengaku tidak menikmati BBM subsidi jenis minyak tanah.
Suriani Antarani usai rapat mengatakan, rapat tadi itu sudah ada kesimpulan soal beberapa Desa yang dikabarkan tidak mendapat kebagian BBM subsidi jenis minyak tanah.
"Ternyata setelah saya konfirmasi dengan Camat Pulau Rao, bahwa sebagian warga tidak menikmati minyak tanah karena di Pulau Rao belum ada pangkalan Mita," katanya.
Baca Juga: Diadaptasi dari Novel Karya Jane Austen, Berikut 4 Rekomendasi Film yang Harus Kamu Tonton!
Selain itu, kata diai, terdapat juga masalah menyangkut dengan pendistribusian BBM.
"Jadi itu yang menjadi pertimbangan, sehingga pada saat penyaluran itu dia liat, selain dari faktor cuaca, biaya operasional juga tidak cukup," tuturnya
Meski demikian ia tegaskan harga eceran tertinggi (HET) itu memang paling rendah di Morotai. Karena hanya Rp 3.000 rupiah per liter.
Baca Juga: Polisi Tetapkan Panji Gumilang Sebagai Tersangka Dalam Kasus Dugaan Pencucian Uang Yayasan
Disisi lain, untuk memenuhi kebutuhan minyak tanah, warga mencari secara pribadi.
"Ternyata warga dapat minyak dari pribadi masing-masing, baik dari Tobelo dan Posi-posi," ucapnya.
Kendala yang dihadapi oleh para agen ini berkaitan dengan mobilisasi.
Baca Juga: Makin Lengkap! Kantor BPJS Ketenagakerjaan Lengkapi Fasilitas Pelayanan Masyarakat di IKN
"Yang tadi saya liat itu, kendalanya hanya ada pada kendaraan, karena hanya tiga unit kendaraan, dan itu tidak maksimal ketika dilakukan mobilisasi BBM," ucapnya.
Para agen diharapkan memberikan perhatian dan tanggung jawab mengenai hal ini, kata Suriani.
"Ya dorang (sub agen) harus perhatikan terkait dengan penyaluran, termasuk dengan penyiapan kendaraan operasional," pungkasnya.***
