Akses SDN Lengkong Karya Tangerang Ditembok Beton Warga

- 17 Juli 2023, 10:00 WIB
SDN Lengkong Karya di Tangerang Selatan yang ditembok warga
SDN Lengkong Karya di Tangerang Selatan yang ditembok warga /Saad RRI

 

 

JURNAL SOREANG –: Karena kesal lahannya tak dibeli, akses jalan masuk SD Negeri Lengkong Tangerang Selatan ditembok beton oleh warga yang mengklaim sebagai pemilik.

 

Pemilik lahan hanya menhisakan sedikit jalan untuk keluar masuk sekolah, namun jika tak ada solusi ia mengancam akan menutup total tanah miliknya itu.

 

Akiatnya, ratusan siswa dan guru SD Negeri Lengkong Karya, Kecamatan Serpong Utara, Kota Tangerang Selatan terancam kesulitan masuk ke sekolahnya. 

Baca Juga: Dua Terduga Pelaku Mutilasi di Sleman Ditangkap Polisi di Bogor 

Petugas keamanan SD Negeri Lengkong Karya, Mansur mengatakan, penutupan dilakukan pada Sabtu 16 Juli 2023,

 

Padahal,  Senin (17/7/2023) hari ini, kegiatan belajar mengajar pada tahun ajaran baru bakal dimulai. “ Masalahnya, pemilik lahan dengan Pemkot Tangerang Selatan sudah terjadi sengketa sejak 2015 silam,” kata Mansur.

 

“Pemilik lahan yang bernama Hardi sudah memberikan waktu panjang untuk penyelesaian lahan tersebut, namun belum pernah ada kepastiannya,” ujarnya.

Baca Juga: Kasus Penganiayaan oleh Mantan Suami : Kak Seto Siap Bantu Salwa Azizah 

Meski demikian, pemilik lahan masih ada sedikit toleransi memberikan jalan setapak untuk masuk bagi para siswa-siswi ke sekolah. Namun, dikhawatirkan kedepannya akses itupun ditutup seluruhnya.

 

"Kami selalu pihak keamanan sekolah tidak bisa berbuat apa-apa, karena itu memang pembebasan warga. Harusnya, permasalahan ini segera diselesaikan, karena kendaraan tidak bisa masuk," ucapnya.

 

Orang kepercayaan pemilik lahan bernama Supriadi mengatakan, ke depan tembok itu akan ditutup secara permanen. Pasalnya, lahan yang luasnya 1.600 meter disekitar SD Negeri Lengkong Karya itu milik Hardi,

 Baca Juga: Bentrok di Yogya, Polisi Amankan 352 Orang dan 138 Motor

“Apabila ditutup total, tidak hanya siswa, para guru juga tidak akan bisa masuk ke sekolah. Karena Pak Herdi tidak ingin tanahnya dipakai pihak sekolah, karena itu milik pribadi bukan umum,” kata Supriadi.

 

Menurutnya, sengketa ini sudah diketahui pihak sekolah, Dinas Pendidikan dan Pemkot Tangerang Selatan. Sejak 2015, pihak sekolah menggunakan lahan milik warga tanpa membeli tanah tersebut.

 

Supriadi mengatakan Pemkot Tangerang Selatan hanya memberikan janji akan membayar lahan tersebut. Oleh karena itu, pemik pernah merasa kesal dengan janji yang tak kunjung terealisasi.

Baca Juga: Pensiunan Guru Berusia 64 Tahun Cabuli 11 Anak di Bawah Umur 

:Tujuan yang punya tanah ini nembok supaya cepet dibayar, karenakan ini udah lama dari 2015. Karena, selain dijadikan akses sekolah, juga digunakan jalan lingkungan permanen dari beton,” ucapnya. ***

 

*) Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal SoreangFB Page Jurnal SoreangYoutube Jurnal SoreangInstagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang 

 

Editor: Drs Tri Jauhari

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah