"Mereka mempunyai rajutan kulit buaya, ukir-ukiran Asmat, dan juga kuliner hasil laut, dan juga kue kering olahan sagu, Bapak. Hasil ini sebagian kami sudah pasarkan ke luar negeri, seperti Inggris, Korea Selatan, Jepang, Taiwan, dan juga Malaysia," ungkap Fransisca.
Senada, Maria pemilik dan pengelola peternakan ayam petelur di Kota Jayapura juga merasakan hal serupa.
Jumlah ayam petelur di peternakannya yang semula hanya 1.000 ekor kini bisa mencapai 4 ribu ekor setelah mendapat pendampingan dari BIN melalui PYCH.
"Usaha ini saya jalani sejak tahun 2020 secara mandiri, dengan populasi awal 1.000 ekor. Sekarang sudah 4 ribu ekor atas bantuan dari Badan Intelejen Negara (BIN) melalui Papua Youth Creative Hub," ujar Maria kepada Presiden Jokowi dalam konferensi video.
"Nanti 100.000 ekor," ucap Presiden meyakinkan Maria.
"Amin, Bapak. Semoga ke depannya saya dapat didukung oleh kementerian/lembaga agar saya dapat mengelola 10 ribu bahkan ratusan ribu ekor ayam petelur di Papua," jawab Maria dengan optimistis.***
Ikuti terus dan share informasi Anda di media sosial Google News Jurnal Soreang, FB Page Jurnal Soreang, Youtube Jurnal Soreang, Instagram @jurnal.soreang dan TikTok @jurnalsoreang