JURNAL SOREANG - Tragedi sepakbola yang menelan korban tewas setidaknya 125 orang di Stadion Kanjuruhan tengah jadi sorotan dunia.
Kejadian yang bermula dari usianya pertandingan Liga 1 antara Arema FC dan Persebaya ini menjadi sejarah tragis dunia sepakbola.
Banyaknya korban tewas dan luka membuat tragedi Kanjuruhan sebagai insiden sepakbola terbesar sejak dua puluh tahun terakhir.
Untuk mengusut tragedi ini, pemerintah kemudian membentuk Tim Gabungan Independen Pencari Fakta, TGIPF.
Dilansir dari ANTARA, Presiden Joko Widodo meminta TGIPF Tragedi Kanjuruhan bisa menuntaskan tugas mereka dalam kurun waktu kurang dari satu bulan untuk menelusuri insiden mematikan ini.
Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menkopolhukam) Mahfud MD yang bertindak sebagai Ketua TGIPF Tragedi Kanjuruhan mengaku target itu disampaikan Presiden saat ia melapor ke Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa.
Baca Juga: Kapan Rizky Billar Akan Diperiksa Soal Dugaan Kasus KDRT pada Lesti Kejora? Ini Kata Polisi
"Tim pencari fakta diminta bekerja kalau bisa tidak sampai satu bulan sudah bisa menyimpulkan. Karena masalah besarnya sebenarnya sudah diketahui, tinggal masalah-masalah detailnya yang itu bisa dikerjakan mungkin tidak sampai satu bulan," kata Mahfud kepada awak media di lingkungan Istana Kepresidenan, selepas pertemuan.