Selain itu, lanjutnya, sebagaimana diceritakan Ibu Nevi dalam bukunya, kesabaran dan komitment dalam keluarga juga sangat berperan penting dalam kehidupan seorang perempuan yang aktif di dalam rumah dan di luar rumah.
“Energi Perempuan Minang, yang dipilih sebagai judul buku ini menyiratkan makna bahwa pada kultur Minangkabau perempuan ditempatkan pada hirarki yang terhormat. Agaknya itu yang memberi semangat untuk banyak perempuan Minang termasuk Nevi Zuairina untuk banyak berperan dalam sejarah perjuangan bangsa,” kata Puan.
Puan juga menyebut beberapa nama, perempuan yang membanggakan Indonesia yang berasal dari Ranah Minang seperti Rohana Kudus, Rangkayo Rasuna Said, Siti Manggopoh, Rahmah El Yunusiah.
"Saya ingin menyebut juga Ibu Mufidah Jusuf Kalla dan banyak nama lain yang amat panjang kalau dituliskan," katanya.
Sementara Ketua Fraksi PKS DPR RI, Dr.H. Jazuli Juwaini menyebutkan dalam sambutannya bahwa Nevi Zuairina melanjutkan tradisi perempuan Minang.
“Saya cukup surprise dengan kehadiran buku memoar ini. Sebab tidak banyak orang sempat menukilkan pengalamannya ke dalam sebuah buku apalagi perempuan," katanya.
Satu hal yang juga membuat Jazuli surprise serta patut memberi apresiasi, bahwa buku ini ditulis Hj.Nevi Zuairina pada saat berusia 55 tahun.
"Banyak tokoh baru sempat menuliskan pengalamannya pada saat usia sudah sepuh, itu pun hanya karena mengadopsi kebiasaan di barat, bahwa pada usia 70 sebaiknya ditandai dengan peluncuran buku memoar, biografi ataupun otobiografi,” tulis dia di buku yang dieditori oleh wartawan senior Sumatera Barat, Eko Yanche Edrie dan Devi Diany itu.