JURNAL SOREANG- Anggota DPR RI asal PKS, Hj. Nevi Zuairina, tetap menyuarakan alokasi APBN untuk Digitalisasi usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dan Perbaikan Data yang sebelumnya ia bahas di rapat Komisi.
Rapat paripurna yang di laksanakan pada Selasa, 6 Juli 2021, mengagendakan hasil pembicaraan Pendahuluan RAPBN 2022 yang dihadiri semua perwakilan fraksi di DPR.
Nevi mengatakan, fraksinya terus menerus mendorong anggaran untuk penguatan Digitalisasi UMKM berbasis data tunggal.Usulan bahasan ini telah di dimulai sejak rapat-rapat di Komisi VI bermitra dengan pemerintah.
Baca Juga: Omzet Anjlok Hingga 70 Persen, UMKM: Dampak PPKM Darurat Lebih Berat dari PSBB 2020
Menurut Nevi, perbaikan data UMKM penerima bantuan dan membangun Link and Match antara UMKM dengan BUMN, Swasta dan Pasar mesti segera dibangun sehingga di masa datang akan ada kemudahan berbagai hal dalam tata kelola dan tata laksana industri dan perdagangan secara nasional.
"Anggaran untuk Digitalisasi UMKM sangat penting untuk meningkatkan penjualan produk UMKM dalam masa pandemi ini. Kebijakan yang nantinya akan menguntungkan rakyat banyak mesti segera di gesah, sehingga rakayat dapat merasakan secara langsung kebijakan negara baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang," ujarnya.
Saat ini, lanjut Nevi, Pandemi Covid-19 telah menyebabkan perubahan perilaku masyarakat dalam berbelanja, yang lebih menyukai belanja secara online.
Baca Juga: Dari Webinar UMKM Sumatera Barat, Saatnya UMKM Go Internasional
Jumlah UMKM yang sudah menggunakan teknologi digital baru mencapai 12 juta pelaku usaha berdasarkan data Kementerian Koperasi UKM per Februari 2021.