JURNAL SOREANG - Peran perpustakaan saat ini sudah lebih menjadi sarana transfer pengetahun ke masyarakat, sedangkan peran mengurusi koleksi buku hanya tinggal 10 persen.
Hal itu dikatakan oleh Kepala Perpustakaan Nasional RI, Muhammad Syarif Bando, dalam Talk Show bertema 'Peran Transformasi Perpustakaan Dalam Pemulihan Ekonomi’, Selasa 31 Agustus 2021.
Menurut Syarif Bando, saat meresmikan gedung fasilitas layanan Perpustakaan Nasional RI pada 2017 lalu, Presiden Jokowi pun sudah jelas mengingatkan bahwa perpustakaan tidak boleh lagi dogmatis.
Baca Juga: Perpusnas Gelar Lomba Perpustakaan Desa-Kelurahan dan Sekolah-Madrasah Tingkat Nasional 2021
Perpustakaan tidak boleh menjadi menara gading, tetapi justru harus menjangkau masyarakat.
Jangan seperti di masa sebelumnya, dimana masyarakat yang harus menjangkau perpustakaan.
Yang tidak kalah penting, segala konten koleksi perpustakaan harus didigitalkan.
Baca Juga: Perpustakaan Harus Mengawal Perkembangan Pengetahuan Petani Indonesia
Syarif menegaskan, dulu perpustakaan merupakan barang ekslusif, yang dipamerkan atau menjadi pajangan para raja dan kaum eksklusif, sehingga terlihat koleksi buku dimana-mana.