JURNAL SOREANG-Akhir-akhir ini, berbagai jenis obat-obatan untuk terapi Covid-19, mulai hilang dipasaran.
Diketahui, berbagai obat yang hilang dipasaran tersebut, dikarenakan masyarakat khususnya menengah keatas banyak yang membeli untuk di stok.
Masyarakat berbondong-bondong membeli obat-obatan tersebut, dikarenakan sejumlah faktor. Salah satunya yakni faktor buying panic masyarakat.
Akibatnya, permintaan obat-obatan dilapangan menjadi meroket hingga 12 Kali Lipat. Dampaknya, masyarakat terdampak yang sangat membutuhkan, sulit untuk membeli obat tersebut.
"Saya imbau kepada masyarakat untuk tidak menyimpan obat-obatan terapi Covid-19 di rumahnya hanya untuk berjaga-jaga, apalagi untuk jenis obat yang harus mendapatkan resep dokter dan hanya bisa disuntikkan di rumah sakit," ungkap Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin dikutip dari indonesia.go.id pada Kamis, 29 Juli 2021.
Menkes menuturkan, obat-obatan tersebut hanya diperuntukkan bagi mereka yang benar-benar membutuhkan, bukan untuk disimpan sebagai stok.
"Kasihan yang sakit kalau kita sebagai orang sehat ingin menyimpan obat. Bayangkan, kalau 20 juta warga menengah membeli Azythromycin. Obat akan tertarik dari apotek dan disimpan di rumah sebagai stok," tuturnya.
Baca Juga: Waduh, Obat Terapi Covid-19 di Apotek Diborong Masyarakat