6,5 Juta Masyarakat Indonesia Akses Konten Digital Artikel Ilmiah di Perpusnas yang Kini Berusia 41 Tahun

- 18 Mei 2021, 11:36 WIB
Kepala Perpusnas Syarif Bando (kanan)
Kepala Perpusnas Syarif Bando (kanan) /Humas Perpusnas

Baca Juga: Ramai Bantuan Pro-Palestina di Media Sosial, Dubes Palestina Tak Pernah Menerimanya?

Sekalipun banyak penelitian menunjukkan bahwa budaya Indonesia rendah, itu hanya persoalan ketersebaran buku yang belum merata ke berbagai pelosok daerah.

Bisa dibayangkan, satu buku ditunggu 90 oleh orang untuk dibaca.

“Indonesia hanya kekurangan buku. Merujuk ketentuan UNESCO, Indonesia masih kekurangan 500 juta buku yang harus didistribusi,” ujar Syarif.

Baca Juga: Lirik Lagu Rick Astley - Never Gonna Give You Up, Lengkap Bersama Terjemahan Indonesia

Oleh karena itu, tahun ini Perpusnas makin gencar meminta para pelaku di sisi hulu untuk menulis.

Para pakar, dosen, guru bisa menulis buku sebanyak mungkin untuk disebarluaskan ke seluruh negeri.

Hilir dari proses literasi ini adalah penciptaan barang dan jasa baru. Ia menekankan bahwa Indonesia harus menjadi negara produsen, bukan hanya pemakai.

Baca Juga: Penderitaan Warga Gaza Akibat Serangan Israel, dari Mulai Kekurangan Makanan hingga Air Bersih untuk Minum

Syarif juga mengajak semua masyarakat yang mengalami imbas pandemi, dimana mereka kehilangan lapangan pekerjaan.

Halaman:

Editor: Handri


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x