Saat usia Chairil 18 tahun, dia tidak lagi bersekolah. Dia mengatakan bahwa sejak usia 15 tahun, dia telah bertekad menjadi seorang seniman.
Meski telah lama berpulang, pada Juni 2007 ia masih dianugerahi penghargaan Dewan Kesenian Bogor (DKB) Award 2007.
Kategori seniman sastra yang diraih Chairil diterima oleh puterinya, Evawani Elissa Chairil Anwar.
Berikut karya Chairil Anwar terakhir sebelum ia menghembuskan nafas terakhirnya yang berjudul Derai-Derai Cemara :
Derai-Derai Cemara
Cemara menderai sampai jauh
terasa hari akan jadi malam
ada beberapa dahan di tingkap merapuh
dipukul angin yang terpendam
Aku sekarang orangnya bisa tahan
sudah berapa waktu bukan kanak lagi
tapi dulu memang ada suatu bahan
yang bukan dasar perhitungan kini
Hidup hanya menunda kekalahan
tambah terasing dari cinta sekolah rendah
dan tahu, ada yang tetap tidak terucapkan
sebelum pada akhirnya kita menyerah.***