Soal Gas Air Mata pada Tragedi Maut Stadion Kanjuruhan, Kompolnas: Belum Ditemukan Instruksi Resmi

4 Oktober 2022, 19:57 WIB
Kompolnas mengatakan hingga kini belum temukan instruksi resmi dari Kapolri Malang soal gas air mata pada tragedi maut di Stadion Kanjuruhan /Twitter/@PelatihBart/

 

JURNAL SOREANG – Adanya gas air mata pada tragedi maut Stadion Kanjuruhan menyita perhatian publik.

Pasalnya, disebut-sebut gas air matalah yang menjadi penyebab tragedi maut Stadion Kanjuruhan Malang, Jawa Timur pada 1 Oktober 2022 lalu.

Berdasarkan keterangan saksi, para korban mengalami perih di mata dan sesak nafas akibat kepulan asap gas air mata sata tragedi maut Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Trauma! Polisi Ungkap Lesti Kejora Ogah Serumah dengan Rizky Billar, Usai Alami Dugaan KDRT

Terkait gas air mata pada tragedi maut Stadion Kanjuruhan, Komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) Albertus Wahyu Rudhanto buka suara.

Menurutnya, pihak Kompolnas melakukan pengawasan dan asesmen selama dua hari.

ia mengatakan bahwa pihaknya melakukan asesmen beberapa pihak di antaranya anggota Polres Malang, Bupati Malang, Aremania dan korban yang mengalami luka-luka.

Baca Juga: Rispek! ARMY Indonesia Lakukan Penggalangan Dana bagi Keluarga Korban Tragedi Stadion Kanjuruhan Malang

Berdasakan keterangan Kompolnas, belum ditemukan adanya intruksi resmi untuk menembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan pada kompetisi BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya.

"Salah satu hasilnya, belum ditemukan adanya instruksi resmi dari Kapolres selaku penanggung jawab pengamanan dalam pertandingan tersebut," katanya, dikutip JurnalSoreang.Pikiran-Rakyat.com dari PMJ News, Selasa, 4 Oktober 2022.

Justru Albertus Wahyu Rudhanto mengatakan bahwa Kapolres Malang sudah menginstruksikan jajarannya agar tidak menggunakan gas air mata jika terjadi kerusuhan di Stadion Kanjuruan pada kompetisi BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya tersebut.

Baca Juga: Baim Wong dan Paula Verhoeven Terancam Hukuman Penjara 1 Tahun 4 Bulan, Buntut Prank Polisi Soal Laporan KDRT

Hal tersebut disampaiakn oleh Kapolres Malang saat apel yang digelar 5 jam sebelum laga kompetisi BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya berlangsung.

"Tidak ada perintah Kapolres Malang untuk penguraian massa jika terjadi kerusuhan dengan menggunakan gas air mata," katanya.

Terkait gas air mata yang ditembakan di Stadion Kanjuruhan tersebut menuai kritik, pasalnya kondisi pintu gate masih dalam kondisi terkunci.

Baca Juga: Benarkah Gilang Dirga Tahu Tabiat Rizky Billar? begini Tanggapannya Soal Isu KDRT yang Dialami Lesti Kejora

Sehingga, para Aremania dan Aremanita yang hendak menghindari kepulan asap gas air mata terjebak.

Di situlah kondisi Stadion Kanjuruhan disebutkan semakin mengerikan karena panik, sejumlah orang berdesakan hingga kesulitan bernafas.

Berdasarkan keterangan Komnpolnas, ada sekira 2000 personel bertugas untuk menjaga keamanan di Stadion Kanjuruhan.

Baca Juga: Penyebab Kesemutan Menurut Dokter Zicky Yombana, Benarkah Bisa Jadi Tanda Penyakit Serius pada Tubuh?

Sementara itu, dilaporkan hanya ada 600 personel dari Polres Malang dan sisanya berasal dari bantuan Polres lain, Brimob dan TNI.

Kompolnas pun menduga adanya overcapacity atau kelebihan kapasitas di dalam Stadion Kanjuruhan.

Lantaran diduga ada ssejumlah penonton yang nekat masuk ke dalam stadion tanpa tiket.

Baca Juga: Penyanyi Kpop Ben Akan Remake Lagu Miliki BoA yang Berjudul Waiting

Hingga saat ini terkait kapasitas Stadion Kanjuruhan pada laga kompetisi BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya masih dalam penyelidikan.

"Sedangkan dalam stadion penuh, ini masih kita selidiki," katanya.

Kemudian Kompolnas akan mengirim poin-poin rekomendasi ke presiden terkait beberapa hal yang menjadi pelanggaran-pelanggaran.

Baca Juga: Jarang Diketahui! Begini Cara agar Bisa Hindari Selingkuh bagi Ekstrovert dan Introvert

Hingga berita ini ditulis, di media sosial masih terjadi perdebatan saling menyalahkan soal tragedi maut di Stadion Kanjuruhan tersebut.

Ada yang menyalahkan pihak kepolisian yang menembakan gas air mata kea rah tribun, padahal keributan terjadi di lapangan.

Ada pula yang menyalahkan tindakan Aremania yang turun ke lapangan usai laga laga kompetisi BRI Liga 1 Arema FC vs Persebaya Surabaya berakhir di Stadion Kanjuruhan tersebut.***

Editor: Rinrin Rindawati

Sumber: PMJ News

Tags

Terkini

Terpopuler