Pemerintah Akan Bangun Pabrik Semen di Kalimantan Timur, Komisi IV DPR RI: Untuk Siapa?

23 September 2021, 08:13 WIB
Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade dalam Rapat Kerja dengan Menteri BUMN RI dan Menteri Investasi/Kepala BKPM, di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta. /Yusup Supriatna /dpr.go.id

JURNAL SOREANG - Anggota Komisi VI DPR RI, Andre Rosiade mempertanyakan tujuan pemerintah yang berencana membangun pabrik semen 12 juta ton di Kalimantan Timur.

Pasalnya, berdasarkan data yang diperoleh Andre, konsumsi semen Kalimantan hanya 4 juta ton per tahun.

Hal tersebut disampaikannya dalam Rapat Kerja dengan Menteri BUMN RI dan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Bahlil Lahadalia di Gedung Nusantara I, Senayan, Jakarta.

Baca Juga: Tidak Hanya Konten Pornografi, Komisi I DPR RI Minta Kominfo Segera Tutup Konten Penistaan Agama dan Rasial

"Dalam data yang saya dapatkan, kita bicara soal Kalimantan, saya ingin sampaikan, Kalimantan yang akan dibangun pabrik 12 juta ton itu di Kaltim. Pak Bahlil harus ketahui, Kalimantan itu konsumsi semennya hanya 4 juta ton setahun," ungkap Andre, sebagaimana dikutip dari dpr.go.id yang diunggah pada Rabu, 22 September 2021.

Apabila pemerintah ingin membangun pabrik semen baru dengan produksi 12 juta ton dimana konsumsi yang hanya 4 juta ton di Kalimantan Timur, berarti terjadi oversupply 6 juta ton.

Hal ini menimbulkan tanda tanya besar untuk Andre. "Pertanyaan saya, untuk siapa?" tanya politisi Dapil Sumatera Barat I tersebut.

Dilanjutkannya, produksi semen di Kalimantan saat ini sudah mencapai 10,3 juta ton, dengan konsumsi semen di Kalimantan yang hanya 4 juta ton dalam setahun.

Baca Juga: Man United Gugur di Carabao Cup, Ole Gunnar: Piala Ciki Ajang Memberi Menit, Fokus Liga Champions

Produksi 10,3 juta ton tersebut, kata Andre berasal dari beberapa pabrik semen seperti Semen Indonesia, Semen Conch, serta Semen Tonasa dan Bosowa.

Sedangkan produksi semen di Indonesia sendiri, menurut politisi Fraksi Gerindra tersebut, sudah mencapai antara 116 hingga 120 juta ton.

Produksi semen Indonesia itu, lanjut Andre, terbagi menjadi konsumsi dalam negeri dan ekspor sebesar 70 juta ton.

Utilisasi pabrik semennya sendiri, menurut data Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dan Asosiasi Semen Indonesia, hanya mencapai 60 persen.

Baca Juga: Top, BI Corner Library serta Pojok Baca dan Dongeng Resmi Beroperasi di Sekolah Republik Indonesia Tokyo

"Dengan data Kemenperin dan Asosiasi Semen Indonesia, pertumbuhan semen kita sampai tahun 2025 itu hanya 4 persen," paparnya.

Dengan itu, otomatis utilisasi sampai 2025 mencapai 78 persen dan diprediksi sampai 2030 Indonesia tidak perlu membangun pabrik semen baru.

Berlatar belakang paparan yang telah disampaikannya, Anggota Fraksi Partai Gerindra DPR RI itu meminta Menteri Investasi/Kepala BKPM untuk segera melakukan audit terkait kapasitas produksi pabrik-pabrik semen di Indonesia.***

Editor: Rustandi

Sumber: dpr.go.id

Tags

Terkini

Terpopuler