Komnas HAM Soroti Penangkapan Warga Blitar Usai Buat Poster Kritikan untuk Jokowi

8 September 2021, 14:18 WIB
Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara soroti penangkapan warga Blitar usai buat poster kritikan untuk Jokowi /@Bekahapsara


JURNAL SOREANG - Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara turut bereaksi melihat tindakan polisi yang menangkap warga Blitar karena membuat poster kritikan untuk Jokowi.

Beka Ulung Hapsara yang membidangi Pendidikan dan Penyuluhan di Komnas HAM itu pun langsung memberi peringatan kepada polisi atas langkah penangkapan warga Blitar tersebut.

“Pemerintahan @jokowi masih belum sesuai harapan. Masih banyak janji-janji yang belum dipenuhi,” kata Komisioner Komnas HAM Beka Ulung Hapsara, Rabu 8 September 2021, melalui akun Twitter-nya @Bekahapsara, dikutip Jurnal Soreang.

Baca Juga: Warga Blitar Ditangkap karena Bentangkan Poster ke Jokowi, Gus Nadir: Tindakan Berlebihan

“Karenanya butuh kritik, masukan maupun juga ekspresi warga negara supaya ada perbaikan. Aparat tidak boleh terlalu reaktif dan sensitif dengan ekspresi warga negara,” tuturnya menambahkan.

Sebagai informasi, aksi penangkapan seorang warga Blitar hanya karena membentangkan poster yang ditujukan kepada Presiden Jokowi sempat terekam kamera insan media.

Dari video yang beredar di jagat mayat, aparat dari Polres Blitar Kota terlihat langsung merampas poster yang dibentangkan warga yang saat itu berdiri dipinggir jalan.

Baca Juga: Tolak Amandemen UUD 1945, Anggota DPR Ini Sebut Akal Bulus Rezim Perpanjang Jabatan Jokowi

Warga yang belum diketahui identitasnya itu membentangkan poster berisi harapan agar Jokowi memperhatikan nasib peternak karena harga jagung saat ini.

“Pak Jokowi bantu peternak beli jagung dengan harga wajar!,” begitu isi poster yang dibentangkan warga menggunakan selembar karton.

Usai menyita poster itu, nampak seorang polisi menggiring warga tersebut ke mobil patroli dan langsung membawanya ke markas Polres Blitar Kota.

Baca Juga: Jokowi Disudutkan Lagi Soal Isu 3 Periode, Fadjroel Rachman Kembali Beri Penjelasan

Dalam narasi video disebutkan tindakan dari aparat Polres Blitar Kota itu terjadi saat Jokowi meninggalkan makam Presiden ke-1 Soekarno usai berziarah.

Sebelumnya, Tokoh NU Nadirsyah Hosen atau Gus Nadir menyayangkan sikap polisi yang menangkap warga Blitar karena membentangkan poster ke Presiden Jokowi.

Dalam pandangan Gus Nadir, langkah aparat dari Polres Blitar Kota yang represif itu terlalu berlebihan mengingat poster dari seorang warga untuk Jokowi memuat pesan yang sopan.

Baca Juga: Adi Prayitno Bersyukur Isu Jokowi 3 Periode Direcoki Netizen, Kenapa?

Lebih lanjut, Gus Nadir berharap Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo memberi pengarahan kepada jajarannya menyikapi adanya aksi penangkapan warga Blitar saat Jokowi berkunjung.

Sementara itu melalui akun Twitter pribadinya, Jokowi sempat membagikan agendanya saat berkunjung ke Kota Blitar, Jawa Timur, Selasa 7 September 2021 kemarin.

“Masyarakat Blitar begitu antusias mengikuti vaksinasi Covid-19. Ini saya saksikan sendiri di Kota Blitar, siang tadi,” kata Jokowi di akun Twitter-nya @jokowi dikutip Jurnal Soreang.

“Kesadaran masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi sangat penting mengingat Covid-19 tidak dapat hilang sepenuhnya dari kehidupan manusia,” tutur Jokowi melanjutkan.***

Editor: Handri

Sumber: Twitter

Tags

Terkini

Terpopuler