Hikmah Besar dari Ramadhan: Pahala Besar dan Jaminan Surga Bila Kita Merawat Orangtua yang Sakit

- 10 April 2024, 14:02 WIB
Dede Supriatna, Pensiunan dan alumni TKM Assyakur Lingga
Dede Supriatna, Pensiunan dan alumni TKM Assyakur Lingga /Istimewa /

JURNAL SOREANG - Ramadhan telah usai yang salah satunya mengajarkan kesabaran. Apalagi merawat Orangtua yang sakit.

 Dalam ajaran Islam, merawat orangtua yang sedang sakit menjadi bakti seorang anak terhadap orangtua yang sudah  merawat dan membesarkan mereka.

 Tak sekadar itu, Allah SWT juga akan menjanjikan amalan surga bagi seorang anak yang dengan sabar dan ikhlas merawat orangtua yang sedang sakit. Apalagi merawat orang tua pada bulan Ramadhan ini bulan penuh ampunan, barokah dari Allah SWT.

Baca Juga: Begini Curhat Orangtua dan Pihak Sekolah yang Punya Anak Berkebutuhan Khusus, Ketahui Kunci Suksesnya

Hikmah dari merawat orangtua saat sedang sakit, yakni menjadi lebih dekat pada Allah SWT. Sebab doa yang dilafalkan kepada orangtua saat sedang sakit akan menjadi pengingat untuk dirinya bahwa sehat merupakan hal termahal yang harus dijaga.

Selain menjadi lebih dekat dengan Allah SWT, secara kasat mata pun anak akan memiliki waktu lebih lama dengan orangtua dan membuatnya menjadi lebih dekat dengan mereka. 

Ketika memiliki saudara lebih dari satu, tentu merawat orangtua yang sakit perlu dilakukan secara bersama. Selain meringankan, juga akan memberikan perhatian lebih dari anak kepada orangtua.

 

Dengan merawat dan mengurus orangtua saat sakit, maka kita sebagai anak akan melatih keikhlasan dan kesabaran sebagaimana orangtua melakukannya kala dalam merawat dan mendidik kita hingga dewasa.

Merawat orangtua yang sakit akan menjadi hal yang sulit, terlebih ketika orangtua sudah memasuki usia lanjut. Kesabaran pun akan Allah SWT uji, apakah kita bisa melewatinya atau tidak.

Ketika seorang anak dapat dengan sabar dan ikhlas merawat orangtuanya yang sedang sakit, Allah SWT dalam Alquran dan hadis telah menegaskan keutamaan berbakti kepada orangtua ketika sakit. Salah satunya yakni menjadi amalan yang akan dapatkan di hari kelak.

 

Seperti yang diketahui bersama, dalam ajaran Islam dikatakan bahwa seorang anak akan saleh menjadi gerbang pahala bagi orangtuanya untuk menuju surga. Begitu juga sebaliknya, bakti anak kepada orangtua juga akan menjadikan anak pahala dalam menuju surga-Nya. 

Hukum menaati kedua orangtua adalah wajib atas setiap muslim dan haram hukumnya mendurhakai keduanya. Tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai dan menyakiti orang tua.

Dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 juga disebutkan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orang tua. “Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdoa: "Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri"

 Baca Juga: Akibat Kesibukan Kerja Kini Orangtua Juga Butuh Lembaga Pendidikan yang Fleksibel, Begini Kata Dadan Wildan

Merawat Orangtua adalah kewajiban bagi seorang anak, terlebih merawat orang tua yang sedang sakit di usia senjanya.

Rasul sendiri bersabda bahwasanya anak-anak yang merawat orang tua saat sudah lanjut usia, ia akan masuk surga dan celakalah bagi dia yang tidak merawat orang tuanya.

Jika Rasulllah SAW  saja mengajarkan taat dan berbakti pada orang tua adalah pahala yang besar, lalu bagaimana dengan merawat orang tua yang sedang sakit?

 

Saat orangtua masih hidup, anak berusaha membahagiakan. Anak juga berkewajiban merawat orangtuanya, terlebih jika orang tua dalam kesusahan.

Ayah dan ibu sama-sama berjasa dalam kehidupan anak. Hanya saja, dalam Islam, sebagaimana diajarkan Nabi, kita dianjurkan untuk memuliakan ibu.

Bahkan, ibu disebut 3 kali oleh Rasulullah SAW, ketika seseorang menanyakan, siapa yang paling berhak dimuliakan, sebelum beliau menyebut ayah, seperti diriwayatan oleh Abu Hurairah RA:  “Dari Abu Hurairah, dia berkata, ada seorang laki-laki datang kepada Rasulullah SAW dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling berhak aku perlakukan dengan baik?’ Rasul pun menjawab: ‘Ibumu’. ‘Lalu siapa lagi?’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ibumu’. ‘Siapa lagi’, ‘Ayahmu’.”

 Baca Juga: Saat Ustaz Aam Amirudin Ceramah di Depan Para Siswa dan Guru SMP, Ini Pesannya untuk Orangtua dan Generasi Z

Islam memandang, jika anak merawat orang tuanya wajib hukumnya. Menurut American Psychological Association, ada banyak manfaat dari merawat orang tua. Manfaatnya antara lain adalah memberikan kepuasan karena mengetahui bahwa orang yang dicintai mendapatkan perawatan yang sangat baik.

Merawat orang tua juga membuat pribadi anak yang sudah dewasa semakin bertumbuh dan semakin memiliki tujuan hidup serta hidup yang lebih bermakna.

Di balik keikhlasan dan kesabaran merawat orang tua, Allah menjanjikan surga dan keleluasaan rejeki. Jika nabi Muhammad SAW  menganjurkan, kenapa sebagai umatnya kita tidak mengamalkan ajarannya?

Padahal sudah jelas, ada nilai keberkahan dalam mengurus orang tua. Tetesan keringat yang kita lakukan adalah kunci surga, karena sejatinya mengurus orang tua adalah membuka pintu surga dan membuka pintu rejeki yang berkah .

Sejak kecil, anak diperlakukan bak seorang raja oleh orang tuanya, namun seiring jalan anak juga harus memperlakukan raja dan ratu untuk orang tuanya. Namun, apa yang terjadi jika keduanya sudah tiada, dunia serasa tak lagi indah, kemana kaki ini melangkah dan mengarah. 

“Sungguh merugi, sungguh merugi, sungguh merugi seseorang yang mendapatkan kedua orangtuanya sudah renta atau salah seorang dari keduanya, namun tidak dapat membuatnya masuk surga.” - (HR. Muslim).***

Tulisan ini dari Dede Supriatna, Mantan pekerja  bank BRI  dan alumni   Tahassush Kulliyatil Muballighin  Assyakur    Angkatan 31/2023  

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah