Memberi Dampak Bagi bagi Kesehatan, Berikut 4 Sunnah yang Sesuai dengan Fitrah Manusiawi yang Mesti Diamalkan

- 20 Juni 2023, 21:00 WIB
Ilustrasi memotong Kuku sebagai salah satu sunnah
Ilustrasi memotong Kuku sebagai salah satu sunnah /Instagram @rscm_jakal / Portal Brebes /

JURNAL SOREANG – Islam merupakan agama Islam yang menganjurkan untuk selalu hidup bersih sebagaimana fithrahnya.

Karena dengan hidup bersih akan memberikan dampak kesehatan. Sehingga dengan jiwa raga yang sehat juga dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik.

Sebagaimana yang telah diketahui, adanya istilah “mencegah lebih baik daripada mengobati”.

Baca Juga: 5 Tips Menjaga Kesehatan Kuku Untuk tampil Menarik

Dalam Islam juga selain diamanatkan untuk tidak merusak alam, yakni dianjurkan untuk senantiasa menjaganya. Baik kebersihan lingkungan, juga senantiasa untuk menjaga kebersihan badan.

Tentu yang terlintas dalam pikiran, ketika mendengar kebersihan badan adalah mandi, bersiwak, dan sebagainya. Hal itu pun merupakan fithrah manusia yang telah dibawa sejak lahir.

Namun dalam hal ini, terdapat juga sunnah-sunnah fithrah yang telah disabdakan oleh Rasul saw.

Adapun sunnah-sunnah fithrah yang senantiasa dianjurkan untuk diamalkan dalam keseharian diantaranya adalah memotong kuku, mencukur bulu ketiak, mencukur bulu kemaluan, dan mencukur kumis.

Baca Juga: 13 Pertanda Paru-Paru Anda Sedang Tak Sehat atau Sakit Parah ini Jarang Disadari, Kuku Terlhiat Biru Termasuk?

Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan Imam Bukhari:
الفطرة خمس او خمس من الفطرة الختان والإستحداد ونطف الإبط وتقليم الأظفار وقص الشارب
Artinya: “Sunnah-sunnah fitrah itu ada lima, atau lima dari sunnah-sunnah fitrah berkhitan, mencukur bulu kemaluan, mencukur bulu ketiak, memotong kuku, dan mencukur kumis”.

1. Mencukur bulu kemaluan, Mencukur bulu kemaluan merupakan salah satu sunnah fithrah yang sangat dianjurkan dalam Islam karena ia bisa melindungi kemaluan dari berbagai macam penyakit.

Daerah sekitar kemaluan banyak mengeluarkan minyak dan menghasilkan keringat yang menjadi lahan subur tumbuhnya

Berbagai macam penyebab penyakit yang disebabkan oleh jamur, virus dan bakteri yang menyebabkan bau busuk sehingga menimbulkan bau yang tidak sedap.

Baca Juga: Tips Menghilangkan Bau Badan dan Ketiak Hitam Secara Alami, Pakai 6 Bahan Ini yang Terbukti Ampuh!

Terjangkitinya organ ini dengan berbagai macam radang, sakit kulit, sakit organ kencing dan reproduksi dapat menular kepada pasangan, keluarga dan masyarakat melalui barang-barang yang digunakan bersama.

Seperti kolam renang, handuk, dan sebagainya. Oleh karena itu, sebagai seorang Muslim yang menjunjung tinggi ajaran Nabinya maka sepatutnya kita melakukan sunnaf fithrah ini.

Dengan mencukur bulu kemaluan niscaya kita bisa terhindar dari penyakit yang bisa membahayakan anggota tubuh, terutama sekali bagian kemaluan.

Baca Juga: Mengapa Ketiak Berwarna Hitam? Simak Penjelasan Ilmiahnya!

2. Mencabut bulu ketiak, Rasulullah saw. menganjurkan untuk mencabut bulu ketiak.

Dipertegas, yang diperintahkan adalah mencabut, bukan mencukur atau lainnya.

Tetapi karena mencabut itu terasa saki maka tidak mengapa jika kita mencukurnya.

Ulama’ fikih berbeda pendapat dalam masalah mencabut dan mencukur bulu ketiak, sebagian mereka membolehkan mencabut dan sebagian yang lainnya tidak membolehkan.

Baca Juga: Bukan di Indonesia dan Brunei, Hanya di Negeri Vrindavan India, Polisi Diberi Tunjangan untuk Tumbuhkan Kumis

Alasan bagi yang membolehkan adalah karena mencabut terasa sakit, sedang yang tidak membolehkan beralasan karena itu meninggalkan tatacara Nabi saw.

3. Memotong kuku, Zaghlul An-Najjar dalam “Sains dalam Hadits” menyatakan bahwa memotong kuku sangat dianjurkan dalam Islam karena ia bisa mencegah penyakit.

Sebagaimana diketahui bahwa jika kuku tidak sering dibersihkan maka kotoran akan menumpuk di dalamnya.

Baca Juga: Hari Qurban di Tengah Maraknya Penyakit Mulut dan Kuku Sehingga Pusat Kajian Halal UIN SGD Lakukan Ini

Penyakit yang dibawa oleh kuku panjang terkadang menular kepada pemiliknya melalui jalan mulut, dan menular kepada orang lain melalui jalan persentuhan, berjabat tangan atau memberikan makanan dan minuman.

Kuku juga dapat menjadi sumber penyakit ketika bersentuhan dengan bahan-bahan beracun, najis, ketika ia terluka, terkupas, dan sebagainya.

4. Mencukur Kumis, mencukur kumis dan mencabut bulu kemaluan sangatlah diperhatikan oleh Nabi saw., sehingga beliau memberikan batasan waktu untuk melakukan sunnah-sunnah fithrah ini.

Baca Juga: Inilah 6 Kondisi Dilarang Mencukur Rambut Kemaluan, Salah Satunya Ternyata Sebelum Melakukan Hubungan Intim

Batas waktu yang diberikan oleh Nabi saw. adalah supaya tidak melebihi 40 hari.

Dalam artian bahwa kita dianjurkan melakukan empat sunnah fithrah setiap 40 hari sekali.

Sekalipun Rasulullah saw. memberi batasan selama 40 hari, namun hal itu tidak mutlak.

Intinya adalah bahwa kalau sudah panjang maka ia harus dipotong/dicukur supaya tidak menimbulkan penyakit pada anggota tubuh kita. Terutama sekali dalam sub bahasan tentang mencukur kumis.***

 

Editor: Sarnapi

Sumber: Buku Sains dalam Hadits


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x