Sejalan dengan hal itu, ilmuwan di Amerika Serikat menemukan bahwa orang-orang yang berpuasa di bulan Ramadhan mengalami peningkatan neutropik.
Hormon neurotropik ini berperan dalam memproduksi lebih banyak sel sehingga otak dapat berfungsi secara optimal.
Selain itu, puasa juga berkontribusi dalam pengurangan jumlah hormon kortisol yang bermanfaat untuk mengurangi tingkat stres.
3. Mengatur Kadar Gula Darah
Selain bermanfaat untuk otak, puasa juga bisa meningkatkan respon tubuh terhadap hormon insulin.
Hormon insulin adalah hormon yang berperan dalam mengontrol kadar gula darah.
Sebuah tim ahli jantung di Uni Emirat Arab (UEA) menemukan bahwa orang-orang yang berpuasa pada bulan Ramadhan memiliki profil lipid yang positif.
Hal tersebut menunjukkan bahwa telah terjadi proses penurunan kolesterol dalam darah.
Jika kadar gula darah telah terkendali, maka hal ini dapat mengurangi risiko terhadap sejumlah penyakit mulai dari diabetes, jantung, hingga stroke.