Fakta Unik Buya Hamka, Tak Punya Ijazah Diploma tapi Tokoh Indonesia Pertama Bergelar Doktor Hc dar Al Azhar

- 7 Maret 2023, 21:15 WIB
Fakta Unik Buya Hamka, Tidak Punya Ijazah Diploma tapi Tokoh Indonesia Pertama yang Bergelar Doktor Hc Dari Al-Azhar Kairo
Fakta Unik Buya Hamka, Tidak Punya Ijazah Diploma tapi Tokoh Indonesia Pertama yang Bergelar Doktor Hc Dari Al-Azhar Kairo /republika/

JURNAL SOREANG - Siapa yang tidak mengenal Buya Hamka? Ulama, Sastrawan, Cendekiawan dan Tokoh yang dihormati masyarakat karena turut berjuang untuk Kemerdekaan Indonesia.

Ternyata pada tahun 1958, Buya Hamka mendapatkan gelar Doktor HC dari Universitas Al-Azhar, walaupun tidak menuntut ilmu secara formal di Universitas terkemuka itu.

Dalam buku Biografi yang ditulis oleh Irfan Hamka, putra ke 5 dari penulis karya sastra fenomenal Tenggelamnya Kapal Van Der wijck itu, Buya Hamka secara formal hanya mengenyam pendidikan Sekolah Desa.

 Pada tahun 1918 hingga 1920 Buya Hamka pernah belajar Agama di Padang Panjang dan Bukit Tinggi namun juga tidak selesai, akhirnya Buya memutuskan untuk menghabiskan masa remajanya dengan belajar sendiri, membaca buku dan menemui langsung para ulama dari Sumatera Barat, Jawa bahkan hingga ke Mekkah, Arab Saudi.

Pendidikan masa remaja yang terbengkalai itu akibat dari perceraian kedua orang tua Buya Hamka, bahkan di usia yang masih 12 tahun Buya Hamka diceritakan hampir kehilangan pegangan akibat peristiwa itu.

Namun Hamka kecil tetap memiliki tekad untuk jadi orang yang berguna. Hingga usia 15 tahun, tekadnya sudah bulat ingin merantau ke Pulau Jawa untuk menimba ilmu tentang agama dan sosialisme dari HOS Cokroaminoto.

Baca Juga: Baru Terkuak! Ternyata Ini Alasan Warga Jawa Diboyong Belanda ke Negara Suriname Menurut Cendekiawan

Beberapa tokoh seperti Ki Bagus Hadikusumo, RM. Soeryopranoto dan Haji Fachruddin pernah menjadi guru Buya Hamka.

Ketika usianya menginjak 17 tahun, Buya Hamka dipanggil pulang oleh ayahnya untuk membantu mengembangkan Muhammadyah di Padang Panjang.

Saat diminta untuk melamar menjadi guru di Sekolah Muhammadyah, ada satu peristiwa yang sangat membekas di benak Buya Hamka.

Ia gagal diterima di sekolah yang didirikan oleh Ayahnya sendiri, karena tidak memiliki Ijazah Diploma. Padahal Buya Hamka merasa sudah cukup pintar sepulang dari rantauan di tanah Jawa.

 

Tidak menyurutkan langkah meski sempat merasa dikucilkan, Buya Hamka akhirnya mengembara jauh sampai ke Mekkah untuk menimba ilmu agama lebih dalam. Keberangkatan Buya Hamka ke Mekkah bahkan tidak diketahui oleh Ayahnya.

Pahitnya penderitaan saat berjuang memenuhi kebutuhan hidup di Mekkah, harus dirasakan juga oleh Buya Hamka yang pada waktu itu masih berusia 18 tahun.

Menimba ilmu sambil bekerja di sebuah percetakan san sebagian besar waktu istirahatnya dipergunakan untuk belajar tauhid, filsafat, tasawuf dan lain-lain.

Gelar Doktor HC yang diberikan kepada Buya Hamka merupakan sebuah pengakuan penting berkat kiprah Buya dalam bidang penulisan dan pidato-pidato keilmuannya dalam berbagai seminar simposium.

Baca Juga: Terkait ASN Tak Becus Dibuang ke Papua, Cendekiawan NU Minta Mensos Tri Rismaharini Minta Maaf

Mengutip Majalah Suara Muhammadyah, sosok Buya Hamka merupakan perantara masuknya pengetahuan dan budaya Mesir ke Indonesia.

Jejak harum nama Buya Hamka di Dunia Islam, tidak hanya tercium aromanya di Indonesia, Tun Abdul Razak Perdana Menteri Malaysia tahun 70-an pernah mengatakan bahwa ulama seperti Buya Hamka merupakan kebanggaan Bangsa Asia Tenggara.***

Ikuti dan share di media sosial  Google News Jurnal Soreang ,  FB Page Jurnal Soreang,  YouTube Jurnal Soreang ,  Instagram @jurnal.soreang  dan  TikTok @jurnalsoreang

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x