Di zaman Rasulallah orang-prang lebih mempertanyakan masalah ibadah dan agama, sedanglan di zaman sekaang lebih condong pada urusan dunia.
Namun pada intinya, menurut Gus Baha bercermin pada Nabi SAW yang mana setiap menjawab pertanyaan umat disesuaikan dengan konteks dan keadaan penanya.
"Kadang ada yang tanya, Ya Rosullaoh ibadah paling afdal itu apa, Nabi jawab sholat di awal waktu, kadanga da yang tanya ibadah paling utama apa, iku birrulwalidain, kadang dijawab nyaur utang, yo mergo raine wong seng takok bedo-bedo kasuse yo bedo-bedo,".
(kadang ada yang tanya, Ya Rosullaoh ibadah paling afdal itu apa, Nabi jawab sholat di awal waktu, kadanga da yang tanya ibadah paling utama apa, iku birrulwalidain, kadang dijawab membayar utang, ya karena orangnya berbeda dan kasusnya juga tak sama).
Namun di sisi lain, menurt Gus Baha ada seorang wali bernama Hasan Bashri yang selalu menjawab pertanyaan yang berbeda dengan jawaban yang sama.
"Ya Hasan Bashri, rezeki kulo niku angel, (Hasan Bashri menjawab) faalaika biistighfar, yang istighfar seng akeh," kata Gus Baha seperti dilansir JurnalSoreang.com dari Dakwah Digital.
(Ya Hasan Bashri, rezeki saya seret, kemudian Hasan Bashri menjawab, perbayaklah istighfar)