JURNAL SOREANG - Umat Islam akan memperingati Idul Adha pada tanggal 10 Dzulhijjah.
Seperti halnya pada saat Idul Fitri, umat Islam dianjurkan untuk melakukan sholat Idul Adha.
Adapun hukum salat Idul Adha adalah sunnah muakkad, yakni shalat sunnah yang sangat dianjurkan untuk dikerjakan.
Baca Juga: 22 Link Twibbon Selamat Hari Raya Idul Adha Terbaru 2022, Cocok Dijadikan Foto Profil FB hingga IG
Waktu pelaksanaan salat ied adalah setelah matahari terbit hingga masuk waktu zuhur.
Salat Idul Adha dilaksanakan sebanyak dua rakaat yang setiap rakaatnya disunahkan membaca takbir, dilakukan secara berjamaah yang dilanjutkan dengan khutbah shalat Ied.
Pada rakaat pertama salat, melakukan takbir sebanyak 7 kali. Kemudian pada rakaat kedua, 5 kali takbir.
Baca Juga: Nick Kuipers Latihan Bersama Persib Bandung Tapi Terpisah, Sempat Terinfeksi Virus?
Meski demikian, Anda juga bisa melaksanakan shalat Idul Adha di rumah apabila ada halangan, namun lebih dianjurkan untuk berjamaah.
Dikutip Jurnal Soreang dari Nu Online, berikut adalah bacaan niat sholat Idul Adha.
Niat Sholat Idul Adha Sendiri
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati lillaahi ta’aalaa
Artinya: "Aku berniat sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat karena Allah ta’ala."
Niat Sholat Idul Adha Berjamaah
اُصَلِّى سُنُّةً عِيْدِ الْاَضْحَى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ (مَأْمُوْمًا\إِمَامًا) للهِ تَعَالَى
Usholli sunnatan ‘iidil adhaa rok’ataini mustaqbilal qiblati (makmuman/imaaman) lillaahi ta’aalaa
Artinya:
"Aku berniat sholat sunah Idul Adha dua rakaat menghadap kiblat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala."
Baca Juga: Viral di TikTok, Mursid Orang Mana? Berikut Profil dan Biodata Singkatnya
Tata Cara Sholat Idul Adha Berjamaah
Pertama, shalat id didahului niat yang jika dilafalkan akan berbunyi “ushallî sunnatan li ‘îdil adlhâ rak'taini” kalau dilaksanakan sendirian. Ditambah “imâman” kalau menjadi imam, dan “makmûman” kalau menjadi makmum.
أُصَلِّيْ سُنَّةً لعِيْدِ اْلأَضْحَى رَكْعَتَيْنِ (مَأْمُوْمًا/إِمَامًا) لِلّٰهِ تَعَـــالَى
Artinya: “Aku berniat shalat sunnah Idul Adha dua rakaat (menjadi makmum/imam) karena Allah ta’ala.”
Kedua, takbiratul ihram sebagaimana shalat biasa. Setelah membaca doa iftitah, takbir lagi hingga tujuh kali untuk rakaat pertama.
Kemudian Di antara takbir-takbir itu dianjurkan membaca:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا، وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا
Artinya: “Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, Maha Suci Allah, baik waktu pagi dan petang.”
Atau boleh juga membaca:
سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ
Artinya: “Maha Suci Allah, segala puji bagi Allah, tiada tuhan selain Allah, Allah Mahabesar.”
Ketiga, membaca Surat al-Fatihah. Setelah melaksanakan rukun ini, dianjurkan membaca Surat al-A'lâ. Berlanjut ke ruku’, sujud, duduk di antara dua sujud, dan seterusnya hingga berdiri lagi seperti shalat biasa.
Keempat, dalam posisi berdiri kembali pada rakaat kedua, takbir lagi sebanyak lima kali seraya mengangkat tangan dan melafalkan “allâhu akbar” seperti sebelumnya.
Di antara takbir-takbir itu, lafalkan kembali bacaan sebagaimana dijelaskan pada poin kedua.
Usai membaca Surat al-Fatihah, pada rakaat kedua ini dianjurkan membaca Surat al-Ghâsyiyah. Berlanjut ke ruku’, sujud, dan seterusnya hingga salam.
Kelima, setelah salam, jamaah mendengarkan khutbah idul adha terlebih dahulu hingga rampung. Kecuali bila shalat id ditunaikan tidak secara berjamaah.***