JURNAL SOREANG- Setelah sebulan lama nya berpuasa kini tiba kita di bulan Syawal.Di bulan ini terdapat amalan khusus penyempurna ibadah puasa kita sebulan sebelumnya namanya puasa syawal.
Puasa Syawal dapat dikerjakan dengan dua cara. Yang pertama, adalah menunaikan puasa selama 6 hari berturut-turut, terutama pada awal bulan, misalnya pada 2 hingga 7 Syawal/ Langkah kedua, menjalankan puasa dengan cara terpisah-pisah.
Misalnya setelah tanggal 3 Syawal, kemudian melakukannya lagi pada 7, 11, 15, 20, dan 23 Syawal hingga genap 6 hari. Terkait cara pertama, yaitu mengerjakan Puasa Syawal dalam 6 hari beruntun, inilah yang dianjurkan oleh Syekh Muhammad Nawawi Al-Bantani dalam kitab Nihayatuz Zain.
Baca Juga: Amalan yang Dikerjakan di Bulan Syawal, No 3 Bikin Jomblo Ketar Ketir
Dikutip dari berbagai sumber
"menjalankan puasa (6 hari pada bulan Syawal) secara berturut-turut lebih utama. Meskipun demikian, jika puasa syawal dikerjakan secara terpisah, bukanlah masalah.
Ditekankan pula oleh Imam Nawawi al-Bantani, "Keutamaan sunah puasa Syawal sudah diraih dengan menjalankan puasa tersebut secara terpisah dari hari Idulfitri".
Hanya, yang utama tetaplah cara pertama. Terkait puasa Syawal, ada pula kemungkinan lain bahwa orang mengerjakan puasa sunah ini sembari mengqadha utang puasa Ramadannya.
Dalam hal ini, sebaiknya pengerjaan kedua jenis puasa tersebut dipisahkan karena pada dasarnya merupakan amalan berbeda. Selain itu, jika ada seseorang yang hendak mengerjakan puasa Syawal dan puasa qadha, maka yang lebih baik dalam pandangan Mazhab Syafi'i adalah mendahulukan puasa qadha.