JELANG RAMADHAN: Apa Hikmah Pengulangan Kata “Imanan wa ihtisaban” Dalam Hadits-Hadits Tentang Ramadhan?

- 28 Maret 2022, 11:36 WIB
JELANG RAMADHAN: Apa Hikmah Pengulangan Kata “Imanan wa ihtisaban” Dalam Hadits-Hadits Tentang Ramadhan?
JELANG RAMADHAN: Apa Hikmah Pengulangan Kata “Imanan wa ihtisaban” Dalam Hadits-Hadits Tentang Ramadhan? /Istimewa /

JURNAL SOREANG – Berikut adalah hikmah tentang pengulangan kata “Imanan wa ihtisaban” pada hadits-hadits tentang Ramadhan.

Berikut beberapa hadits tentang Ramadhan:

“Barangsiapa shalat (malam) pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. An-Nasa’i)

“Barangsiapa berpuasa Ramadhan karena iman dan mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. Ibnu Majah).

Baca Juga: Awas Jangan Berlebihan! Begini Cara Makan dan Minum yang Benar Saat Sahur dan Berbuka Puasa Ramadhan

“Barangsiapa yang mendirikan lailatul qadar (mengisi dengan ibadah) karena iman kepada Allah dan mengharap ridha maka akan diampuni dosa-dosa yang telah dikerjakannya.” (HR. Bukhari)

Apa makna imanan wa ihtisaban pada hadits-hadits tersebut? Seorang ulama menjelaskan, “Imanan” artinya, membenarkan kewajiban menunaikan Ramadhan, mengharap pahalanya yang berlimpah dan pembersihannya terhadap diri, serta tidak merasa berat melakukan puasa dan tidak merasa panjang hari-harinya.

Jabir berkata, “Jika engkau berpuasa, hendaklah pendengaranmu, penglihatanmu, dan lisanmu berpuasa dari dusta dan segala perbuatan tercela, tinggalkan menyakiti tetangga, dan hendaklah engkau bersikap tenang dan santun pada hari berpuasa. Jangan samakan hari berbuka dan hari berpuasamu.”

Baca Juga: Masih Ada Waktu untuk Membayar Qadha, Kapan Mulai Puasa 1 Ramadhan 1443 Hijriah?

Halaman:

Editor: Sarnapi

Sumber: Berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x