JELANG RAMADHAN, Sudah Benarkah Niat Puasa Kita? ini Penjelasan Ustaz Dziqri Shidiq

- 26 Maret 2022, 10:49 WIB
 Ustaz Dziqri Ashidiq Pembina IRMA SMK Pasundan 3 Bandung
Ustaz Dziqri Ashidiq Pembina IRMA SMK Pasundan 3 Bandung /Siti Nur Azizah/Jurnal Soreang

JURNAL SOREANG- Kita tidak ingin bila perjuangan ibadah puasa kita mulai dari bangun sebelum masuk adzan subuh untuk mempersiapkan makan sahur.

Selanjutnya menahan lapar dan haus hingga terbenam matahari semua itu sia-sia dan tidak bernilai pahala di sisi Allah Swt

Dalam kesempatan ini, kita akan menyimak pembahasan mengenai Niat Puasa dari Ustadz Dzikri. Ashiddiq (Guru Pendidikan Agama Islam di SMK Pasundan 3 Bandung) dan Dzikri saat ini menjadi salah satu Pembina IRMA Jawa Barat

Wahai saudaraku, jangan sampai ibadah puasa kita di bulan Ramadhan tidak bernilai pahala di sisi Allah Swt, maka dari itu ada sebuah ucapan dari Abu Bakar bin Abdillah Al-Muzani berikut ini :

Baca Juga: Saatnya Mencoba Puasa Minum Kopi, Simak Manfaatnya

Tidaklah Abu Bakar radhiallahu anhu berhasil mengungguli orang lain dikarenakan ia lebih banyak berpuasa dan shalat, akan tetapi ia mengungguli mereka dengan sesuatu yang tertanam di dalam dadanya

"Inilah jawabannya : Isi hati beliaulah yang menjadikannya berhasil mengungguli seluruh umat Islam, yaitu ada pada niatnya," tutur Ustadz Dzikri

Beliau berpuasa sama dengan kita, akan tetapi niat puasa beliau jauh lebih baik, beliau menanamkan niat tulus semata hanya mengharap ridho Allah Swt.

Baca Juga: Puasa Bikin Sakit? salah Besar, Berikut 5 Manfaat Puasa bagi Kesehatan yang Jarang Diketahui

Para ulama memberikan perincian niat dalam suatu amalan salah satunya dalam amalan puasa yang pertamanya niat menjalankan ibadah kepada Allah Swt dengan berpuasa pada bulan suci Ramadhan, ini adalah niat yang paling utama dan paling mendasar, tanpa niat ini amalan kita tidak akan diterima Allah Swt dan tidak bernilai ibadah.

Allah Yang Maha Suci lagi Maha Tinggi berfirman : Aku adalah Dzat yang paling tidak membutuhkan kepada persekutuan, karenanya barang siapa yang mengamalkan suatu amalan sedangkan padanya ia menyekutukan Aku dengan selain Aku, niscaya Aku meninggalkannya bersama sekutunya itu (HR. Muslim)

Untuk itu senantiasa tanamkan niat murni semata untuk mengharap ridho Allah Swt dalam setiap amal ibadah yang kita kerjakan salah satunya pada amal ibadah puasa yang kita kerjakan pada bulan suci Ramadhan.

Baca Juga: JELANG RAMADHAN, Serius! ini 4 Manfaat Puasa bagi Kesehatan Tubuh dari Penyakit Jantung sampai Kanker Lho

Yang kedua niat meneladani Nabi Muhammad Saw dalam ibadah puasanya, niat meneladani Nabi Muhammad Saw yang sering disebut dengan ittiba kepada Nabi Muhammad Saw.

Karena Nabi Muhammad Saw adalah teladan yang baik bagi umatnya salah satunya teladan mulia  dalam melaksanakan ibadah puasa.Nabi benar-benar menjaga lahir bathinnya dari berbagai hal yang dapat mengurangi bahkan merusak nilai ibadah puasa.

Yang ketiga niat menjalankan kewajiban rukun Islam namun perlu diketahui bila niat ini tidak disertai oleh kedua niat sebelumya maka ibadah puasa kita bisa jadi belum bernilai ibadah di sisi Allah Swt.

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ketahuilah Hikmah Berpuasa dan Perbedaan Ibadah Puasa di Islam dan Agama Lain

Yang keempat niat mendahulukan keridhoan Allah dari pada kesenangan pribadi, karena disaat kita berpuasa kita meninggalkan berbagai nafsu.

Salah satunya nafsu kita pada makan dan minum serta berbagai hal yang dilarang oleh Allah Swt dimana semua itu dapat menjadi sebab batalnya bahkan hilangnya nilai pahala ibadah puasa.

Niat ini adalah niat yang sangat tinggi, dimana sebagian dari mereka yang sedang menjalankan ibadah puasa terkadang tidak sabar untuk segera berbuka puasa, dan ketika berbuka puasa maka pelampiasan nafsu sering kali tidak terkendali sehingga makan dan minum sebanyak-banyaknya, hingga terasa susah untuk berdiri.

Baca Juga: HUMOR: Adab Ka Salaki Sajero Bulan Puasa, Naon Wae?

Yang kelima niat sebagai upaya untuk menjaga diri dari siksa api neraka, dimana salah satu diantara tujuan ibadah puasa ialah untuk menjaga dan melindungi diri kita dari siksa api neraka.

Sebagaimana Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa salam bersabda : Barang siapa yang berpuasa satu hari di jalan Allah, niscaya Allah akan menjauhkan dirinya dari api neraka sejauh perjalanan 70 tahun (Muttafaqun alaih).***

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah