JURNAL SOREANG - Abu Bakar Shidiq menyatakan, aku mengajakmu semoga kau penuhi, menuju kebaikan yang besar jika kau bisa memahami.
Menuju ilmu yang membawamu pada tampuk kepemimpinan,
membuatmu ditaati ketika memberi perintah dan larangan…
Ilmu yang menyingkap gelapnya pandangan matamu, yang akan memberi petunjuk sepanjang perjalananmu.
Memberimu mahkota kemuliaan di tengah manusia, memberimu pakaian kemuliaan walau kau dipandang hina…
Yang bermanfaat tanpa jeda sepanjang usia,dan menjadi simpanan yang kekal setelah kau tiada.
Ia adalah pedang India yang tebasannya selalu tepat, yang dengannya kau tusuk lawanmu hingga sekarat.
Ia adalah harta yang takkan diincar penyamun,
ringan dibawa dan berguna kapanpun di mana pun.
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH, Ustadz Felix Siauw: Jangan Hanya Memilih Ingin Masuk Surga, Tanpa Ada Usaha
Harta yang akan berkembang jika kau bagi-bagikan, dan akan terus berkurang apabila kau sembunyikan.
Dan jikalau kau sudah mengecap manisnya ilmu, niscaya kau akan meletakkannya di atas segala sesuatu.
Sehingga dorongan nafsu takkan menyibukkanmu,
Dunia beserta keindahannya tidak jadi fitnah bagimu.
Dan indahnya taman dunia takkan melalaikanmu,
hingga gadis-gadis jelita takkan membayangi benakmu…
Nutrisi ruh adalah ilmu,
bukan sebatas asupan minum dan makanmu…
Maka biasakanlah diri dengan ilmu dan seriuslah menuntutnya,
dan jika Allah telah memberimu setelah kau payah menuntutnya…
Dan jika kau telah diberi kekokohan dalam ilmu,
dan ketika orang-orang sudah mengakui keunggulanmu,
Jangan merasa aman, karena Allah akan menginterogasi,
Kau akan dicecar, apa kau amalkan apa yang kau pelajari…
Puncak ilmu adalah taqwa dengan sebenar-benarnya taqwa,
bukan pengakuan atas kedudukanmu di tengah manusia.".***