Ada Apa di Balik Peristiwa Isra Mi'raj Nabi? Inilah Penjelasannya

- 28 Februari 2022, 09:32 WIB
Ustaz Dzikri Adhiddiq
Ustaz Dzikri Adhiddiq /Istimewa /

Sebagaimana disebutkan dalam riwayat Imam Baihaqi sesungguhnya Nabi Muhammad saw bersabda, "Sholat adalah tiang agama, barang siapa mendirikannya, maka sungguh ia telah menegakkan agama (Islam) dan barang siapa meninggalkannya, maka sungguh ia telah merobohkan agama (Islam)".

Selain itu, masih terdapat beberapa tujuan lainnya dari peristiwa agung Isra dan Mi’raj di antaranya agar Nabi Muhammad saw melihat sebagian tanda-tanda kebesaran Allah Swt di alam semesta ini seperti dalam ungkapan linuriyyahu min ayatina (agar kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami (QS. Al-Isra 17 ayat : 1).

Baca Juga: Solusi Pandemi Covid-19 Ada di Isra Mi'raj

Selain itu, tujuan dari peristiwa serta perjalanan Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad Saw adalah bentuk kasih sayang Allah SWT kepada Nabi Muhammad saw.

Allah SWT ingin menghibur Nabi Muhammad Saw, dimana ketika itu dalam waktu bersamaan na i ditinggal dua sosok yang paling dicintainya yaitu Khadijah isteri tercinta yang penuh kesetiaan menemani Nabi Muhammad Saw dalam menghadapi masa-masa sulit selama 25 tahun dan Abu Thalib paman yang selalu melindungi dan membela  sejak usia 8 tahun.

"Abu Thalib merupakan paman Nabi Muhammad saw yang dengan segenap jiwa dan raganya senantiasa menjaga, membela Nabi Muhammad saw, semasa hidupnya, tidak seorang pun dari kafir Quraisy berani mengganggu Nabi Muhammad saw, bahkan Abu Thalib menjamin bahwa tidak seorang pun yang akan menyakiti," katanya.

Baca Juga: Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW 1442 H Ajarkan Disiplin Lewat Salat

Begitulah perlindungan Abu Thalib kepada Nabi Muhammad saw, sehingga wajar ketika paman  wafat, Nabi Muhammad Saw merasakan kesedihan yang mendalam.

"Perjalanan Isra dan Mi’raj ini bertujuan untuk menghibur Nabi Muhammad Saw, sebagai bukti bahwa Allah SWT sangat menyanyangi Nabi Muhammad Saw serta sebagai bukti bahwa Allah SWT senantiasa bersama dengan Nabi Muhammad  dalam situasi dan kondisi apa pun," ujarnya.

Perjalanan Isra dan Mi’raj ini dimulai dari Masjidil Haram menuju Masjidil Aqsha memberikan pelajaran kepada kita bahwa ketika sedang ditimpa kesedihan, kesulitan, ujian serta musibah dalam hidup, maka hendaknya kita semakin mendekat kepada Allah, dan baiknya kita semakin mendekat ke rumah Allah yaitu Masjid.

Halaman:

Editor: Sarnapi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x