Network
JURNAL SOREANG - Memahami syahadatain, merupakan sesuatu yang penting bagi seorang muslim. Tanpa pemahaman yang utuh tentang syahadatain maka akan berdampak pada ketidak utuhan dalam ber-islam.
Jumlah umat Islam kini sangat banyak. Sebagian besar mereka terkategorikan sebagai Islam keturunan atau kebetulan terlahir sebagai muslim dari orang tua.
Kenyataan akan jumlah yang banyak tidak berkorelasi dengan pemahamannya kepada Islam secara benar, orisinil dan utuh.
Sebagian besar umat islam belum banyak diketahui satu hal, yakni tentang syarat sahnya syahadat.
Baca Juga: Sudah Faham Makna Sebenarnya dari Kalimat Syahadat? Ini Penjelasan Syekh Sayyid Qutub
Sebagaimana dikutif JURNAL SOREANG dalam buku yang berjudul Al-Islam, menerangkan rukun islam yang pertama yakni syahadat. Berikut ulasannya:
“Islam dibangun atas lima perkara. Mengucapkan dua kalimat syahadat, sholat lima waktu, zakat, puasa di bulan Ramadhan, dan ibadah haji di tanah suci,." (HR Bukhari Muslim).
Hakikat memahami Islam dimulai dari memahami inti sari ajarannya, yaitu dua kalimat syahadah (syahadatain). Kalimat tersebut terdiri dari Laa Ilaaha Illallah dan Muhammadun Rasulullah.
Baca Juga: Perjalanan Spiritual Nathalie Holscher, Dibisiki Kalimat Syahadat Membuatnya Mantap Jadi Mualaf
Memahami keduanya sangat penting dan mendasar. Karena jika kita tak memahami hakikat kalimat syahadah, kita dapat terjerat ke dalam penyakit kebodohan dan kemusyrikan.
Sesungguhnya Syirik adalah dosa yang tak terampuni. Selain rukun Shalat, Saum, Zakat, dan ukun Haji, ada tidak tentang rukun Syahadat.?
Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa salam bersabda, "Barang siapa yang mengucapkan laa ilaha illa Allah dan mengingkari apa yang diibadati selain Allah Allah haramkan harta, darah, dan hisabnya.” (HR Muslim).
Baca Juga: Ternyata Ada 6 Bentuk Syirik Menurut Ustaz Aam Amirudin, Banyak yang Dikerjakan Tanpa Disadari
Dalam pelaksanaan seseorang mengucapkan dua kalimah syahadat, harus memenuhi syarat sah syahadat, berikut ada enam syarat yang harus dipenuhi untuk mualaf yang mau mengucapkannya, diantaranya rukun dalam syahadatain adalah:
1. Niat: guna menguatkan akidah, seseorang yang mau melakukan Syahadat.
2. Syahid: orang yang menyaksikan.
3. Masyhud Lahu: meyakini Allah dan Rasul-Nya yang harus diyakini.
4. Masyhud Bih: menyaksikan sifat ketuhanan Allah Swt dan kerasulan Nabi Muhammad Saw.
5. Masyhud 'Alai: yaitu orang yang membaca syahadat (orang yang disaksikan).
6. Sighat: Lafadz Kalimat Syahadat Kalimah Thoyibbah/Tauhid.
Adapun hal-hal yang bisa membatalkan syahadat yaitu sikap/perbuatan seseorang yang sudah mengucapkan syahadat, sadar atau tidak dalam melakukannya yang dapat membatalkan syahadatain.
Hal tersebut sangat perlu diketahui agar dapat terhindar atau kalau seandainya pernah melakukannya atau bersikap seperti itu sadar atau tidak-sehingga syahadatnya batal, perlu ia mengetahui bagaimana solusinya.
Baca Juga: Apakah Menghormati Bendera Merah Putih Termasuk Syirik? Buya Yahya Memberikan Jawaban
Inilah tujuh sifat dan sikap dari perbuatan yang membatalkan syahadatain: di
1. Beribadah untuk selain Allah SWT.
2. Memberikan ketaatan kepada selain Allah SWT.
3. Berhukum pada hukum yang tidak bersumber dari Allah SWT
4. Benci dan lari meninggalkan keyakinan pada keesaan Allah SWT
5. Tidak mengenal Allah SWT dengan cara yang benar
6. Menyembah kepada selain Allah SWT
7. Syirik-syirik kecil***
