JURNAL SOREANG – Orang-orang zaman dahulu Subhanalloh, memilih waktu yang tidak dilakukan orang banyak. Yakni, untuk berhubungan langsung dengan Allah SWT dalam berzikir dan memohon apunanan kepada sang pencipta.
Zikir merupakan ibadah yang tidak mengenal batas waktu, dan bilangan berzikir bisa dilakukan dimana saja, memperbanyak zikir kepada-Nya.
Ciri-ciri dari sifat orang yang bertakwa adalah selalu mementingkan kepada sang pencipta ketimbang dirinya selalu menghabiskan waktu untuk berzikir.
Baca Juga: Mutiara Hikmah, Hiasi Mahkotamu dengan Zikir dan Doa
Sebagaimana dikutip JURNAL SOREANG dalam buku Jangan Asal Berzikir yang menerangkan tentang waktu-waktu yang utama dalam melakukan zikir.
Ada beberapa waktu yang memiliki nilai spiritual dan konsentrasi yang tidak kita peroleh di waktu waktu yang lain.
Di akhir-akhir malam adalah salah satu waktu yang istimewa untuk mereka memohon ampun kepada Allah.
Sengaja dipilihnya di waktu sahur itu oleh mereka, karena kebanyakan orang sedang tidur nyenyak, keadaan sunyi dari segala kesibukan sehingga mudah menjalin hubungan dengan Tuhannya.
Baca Juga: Agar Zikir Baik dan Benar, Berikut Cara Yang Harus Dilakukan Menurut Buya Yahya