Benarkah Mayit akan Disiksa Karena Keluargnya Menangis? Buya Yahya Berikan Jawaban

- 4 September 2021, 20:16 WIB
 Ini Jawaban Buya Yahya soal kondisi neraka dan apakah semua manusia merasakannya?
Ini Jawaban Buya Yahya soal kondisi neraka dan apakah semua manusia merasakannya? /

JURNAL SOREANG – Seseorang yang meninggal dunia akan memberikan kesedihan kepada anggota keluarganya.

Tak jarang kesedihan dari anggota keluarga yang ditinggalkan meninggal itu mengundang tangisan.

Tapi apakah boleh kita menangisi seseorang yang sudah meninggal? Apakah tangisan kita menjadi siksa bagi si mayit?

Baca Juga: Agar Zikir Baik dan Benar, Berikut Cara Yang Harus Dilakukan Menurut Buya Yahya

Menjawab permasalahan tersebut, Buya Yahya memberikan penjelasannya seperti dilansir Jurnal Soreang pada video unggahan kanal Youtube Al-Bahjah TV.

Dalam sebuah kesempatan, ada seorang jamaah Buya Yahya yang mengajukan pertanyaan terkait menangisi orang mati atau mayit.

“Apakah anggota keluarga yang tidak ikhlas pada saat seseorang sakaratul maut menghambat prosesnya? lalu air mata salah satu keluarga ada yang menetes kepada mayit memberatkan jalannya ke alam barzakh?”

Menjawab pertanyaan tersebut, menurut Buya Yahya bahwa ketidakrelaan (tidak ikhlas) yang diharamkan adalah tidak rela atas apa yang telah Allah berlakukan.

Baca Juga: Simak! Bolehkah Zikir Tanpa Memiliki Wudhu? Buya Yahya Berikan Jawaban

Maksudnya, seseorang menangisi anggota keluarganya yang meninggal karena tidak menerima keputusan Allah, itu yang diharamkan.

“Keluarga yang tidak rela atau meneteskan air mata di mayat, tidak rela maksudnya adalah tidak rela dengan apa yang Allah berlakukan. Maksudnya tidak rela yang haram adalah tidak rela dengan keputusan Allah,” ujar Buya Yahya.

Akan tetapi, jika tidak rela dalam artian sedih karena ditinggalkan seseorang yang meninggal tersebut adalah hal yang wajar.

Mengenai seseorang yang menangisi kematian seseorang, itu tidak apa-apa karena hal yang wajar.

Baca Juga: Bagaimana Carannya Mengucap Salam kepada Non Muslim? Buya Yahya Berikan Jawaban

Asalkan, jangan menangisi ketentuan Allah yang sudah terjadi dan seseorang tersebut menangis karena itu.

Sebagaimana penuturan Buya Yahya, Rasullullah pun menangis saat putranya Sayyidina Ibrahim meninggal.

“Kalau menangis, biarkan menangis. Baginda Nabi waktu putranya Sayyidina Ibrahim wafat, beliau menangis,” tutur Buya Yahya.

Lebih lanjut, Buya Yahya mengingatkan bahwa boleh menangis saat ditinggal seseorang meninggal, tetapi jangan sampai berlebihan.

Baca Juga: Buya Yahya Berikan Cara Menjawab Salam yang Diucapkan dari Non Muslim

Selain itu, menurut Buya Yahya, tidak perlu kita melarang-larang seseorang untuk menangis karena sedih ditinggal seseorang yang dicintainya.***

Editor: Rustandi

Sumber: Youtube Al-Bahjah TV


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah