Network
JURNAL SOREANG- MUTIARA HIKMAH yang hadir tiap hari ini semoga bisa menjadi perenungan diri dan memperbaiki amal hari ini dan selanjutnya.
Dalam sebuah haditsnya, Nabi Muhammad SAW menegaskan "Empat perkara berlangsung pada umatku, padahal termasuk kebiasaan jahiliyyah yang mereka (umat) tidak meninggalkannya. Yakni, membangga-banggakan nenek moyang (keturunan), mencela keturunan, meminta hujan dengan astrologi, dan meratapi kematian".
Mengenai kebanggaan akan keturunan ini, seorang penyair bijak pernah berkata, "Jika Anda bangga dengan kudamu, yang baik adalah kuda bukan Anda! Jika Anda bangga dengan baju dan perlengkapanmu, maka yang indah adalah baju bukan Anda! Jika Anda bangga dengan ayahmu, maka yang unggul adalah ayahmu bukan Anda!".
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Manusia Terbaik Bila Lambat Marah dan Cepat Rela
Dia melanjutkan, "Jika semua itu bisa bicara tentang semua itu, maka semua akan berkata inilah kebaikan kami dan tidak ada kebaikan bagi Anda! Jika Anda ingin berbangga, berbanggalah dengan apa yang ada pada dirimu, bukan berbangga dengan apa yang ada di luarmu!".
Ketika kita dilarang berbangga dengan keturunan, Nabi Muhammad SAW di lain pihak juga memerintahkan untuk tidak mencela keturunan.
"Di antara dosa yang paling besar adalah menghina orangtua..." (HR Ahmad dari Ibnu Amir).
Baca Juga: MUTIARA HIKMAH: Ini Makna di Balik Hukuman Potong Tangan
Bukankah kebanggaan kini sudah beralih. Orang bangga dengan hartanya. Bangga dengan mobilnya. Bangga dengan anak-anaknya. Bangga dengan rumahnya, dan lain-lain. Jadi, Anda sendiri tidak ada nilainya? ***
