Mengapa Kita Menggunakan Kalender Gregorian? Apa Perbedaannya dengan Kalender Julian, Simak Penjelasannya!

28 Februari 2024, 16:25 WIB
Ilustrasi kalender Julian dan kalender Gregorian. /freepick.com/@rawpixel.com/

JURNAL SOREANG - Kalender adalah alat penting dalam kehidupan sehari-hari kita untuk mengatur waktu dan menentukan tanggal. Dua kalender yang sering dibandingkan adalah kalender Julian dan kalender Gregorian.

Meskipun keduanya digunakan untuk menghitung tahun, ada perbedaan penting diantara keduanya. Mari kita jelajahi perbedaan antara kalender Julian dan kalender Gregorian dalam artikel ini.

Perbedaan dalam Perhitungan Tahun :

Perbedaan mendasar antara kalender Julian dan kalender Gregorian terletak pada perhitungan tahun. Kalender Julian, yang diperkenalkan oleh Julius Caesar pada tahun 45 SM, memiliki tahun dengan 365,25 hari. Ini dicapai dengan menambahkan satu hari ekstra setiap empat tahun, yang kita kenal sebagai tahun kabisat. Namun, ini masih tidak cukup akurat karena tahun Matahari sebenarnya lebih pendek dari 365,25 hari.

Baca Juga: Bupati Bandung Kang DS Hadiri Tablig Akbar di Rancaekek Kencana dan Umumkan Bantuan Rp 100 Juta per RW

Pada abad ke-16, Paus Gregorius XIII memperkenalkan kalender Gregorian untuk mengatasi ketidakakuratan ini. Kalender Gregorian memiliki rata-rata tahun sepanjang 365,2425 hari. Untuk mengkompensasi perbedaan ini, tiga tahun kabisat dihapus setiap 400 tahun. Dengan demikian, kalender Gregorian lebih dekat dengan tahun Matahari yang sebenarnya.

Perbedaan dalam Penanggalan Paskah :

Salah satu perbedaan penting antara kalender Julian dan kalender Gregorian adalah dalam penanggalan Paskah. Paskah adalah perayaan penting dalam agama Kristen yang didasarkan pada perhitungan waktu. Kalender Julian menggunakan metode perhitungan yang berbeda untuk menentukan tanggal Paskah dibandingkan dengan kalender Gregorian.

Karena perbedaan dalam perhitungan tahun, kalender Julian sering mengalami pergeseran dalam penanggalan Paskah. Untuk mengatasi ini, kalender Gregorian memperkenalkan rumus yang lebih akurat untuk menentukan tanggal Paskah. Sebagai hasilnya, tanggal Paskah yang ditentukan oleh kalender Gregorian lebih dekat dengan perhitungan astronomi.

Baca Juga: Perwakilan Bank Dunia: Program Makan Siang Gratis Harus Direncanakan Matang

Penggunaan dan Adopsi :

Meskipun kalender Julian masih digunakan dalam beberapa tradisi dan gereja Ortodoks Timur, kalender Gregorian secara luas diterima dan digunakan di seluruh dunia. Pada saat diperkenalkan, kalender Gregorian diadopsi oleh sebagian besar negara-negara Katolik. Namun, negara-negara lain mengadopsinya secara bertahap.

Pada tahun 1582, sejumlah negara Eropa mengadopsi kalender Gregorian, yang kemudian diikuti oleh negara-negara lain. Proses adopsi ini memakan waktu bertahun-tahun dan beberapa negara baru mengadopsinya pada abad ke-20. Saat ini, kalender Gregorian adalah kalender yang paling umum digunakan di seluruh dunia.

Perbedaan antara kalender Julian dan kalender Gregorian terletak pada perhitungan tahun dan penanggalan Paskah. Kalender Gregorian, dengan rata-rata tahun yang lebih akurat, telah menggantikan kalender Julian sebagai kalender yang paling umum digunakan di dunia.

Baca Juga: Tidak Punya Biaya Kuliah? Berikut 5 Rekomendasi Beasiswa Kuliah Untuk Mahasiswa Indonesia

Meskipun kalender Julian masih digunakan dalam beberapa tradisi, kalender Gregorian telah menyelaraskan penanggalan dengan siklus tahunan Matahari yang lebih akurat.***

Editor: Josa Tambunan

Tags

Terkini

Terpopuler