Intip Beberapa Mitos dan Fakta Terkait dengan Telur, Benarkah dapat Menyebabkan Kolesterol?

3 Oktober 2022, 21:20 WIB
Intip Beberapa Mitos dan Fakta Terkait dengan Telur, Benarkah dapat Menyebabkan Kolesterol? /varintorn/Pixabay

JURNAL SOREANG – Jika kita tidak ingin mempunyai penyakit kolesterol tinggi maka kita harus lebih berhati-hati terhadap apa yang akan dikonsumsi.

Sebagian orang mengira telur merupakan sumber lemak yang harus dihindari, tapi apakah benar mengkonsumsi telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dan penyakit jantung?

Memiliki kadar karbohidrat dan kalori yang rendah, mengandung 6 hingga 8 gram protein dengan nilai kalori sebesar 70 kalori, menjadikan telur sebagai sumber protein lengkap dan kaya akan vitamin dan mineral.

Baca Juga: Coba Diet Telur, Bisa Turunkan Berat Badan hingga 20 Kg, Simak Resepnya dari dr. Saddam Ismail!

Penelitian telah membuktikan bahwa telur baik untuk kesehatan, dan mengkonsumsinya setiap hari tidak akan menyebabkan penyakit jantung," ujar Angeli Misra, Direktur Lifeline Laboratory.

Sebagian besar lemak yang terdapat dalam telur adalah lemak tak jenuh yang dapat kita konsumsi dengan tenang, tanpa harus khawatir kadar kolesterol naik.

Namun, harus diperhatikan bagi penderita kolesterol bahwa sebagian besar kolesterol terkandung dalam kuning telur, sedangkan bagian putih telur mengandung lebih sedikit lemak.

Baca Juga: Gak Pandang Bulu! Ternyata Anak Muda juga Berpotensi Kena Kolesterol Tinggi, Kok Bisa? Begini Penjelasannya

Lalu apakah telur lebih baik dihindari untuk mencegah kadar kolesterol tinggi?

Menariknya, ada beberapa mitos yang berkembang dari mulut ke mulut mengenai sumber protein satu ini.

Berikut beberapa mitos dan fakta mengenai telur.

1.Mengkonsumsi telur dapat meningkatkan kadar kolesterol dan harus dihindari
Faktanya, telur tidak perlu dihindari karena merupakan sumber protein yang sangat baik.

Baca Juga: Inilah 6 Gejala Kadar Kolesterol Tinggi yang Harus Diketahui, dari Kesemutan hingga Gangguan Reproduksi

Namun kita harus tetap memperhitungkan kadar lemak jenuh dan lemak trans (lemak jahat) agar tidak berdampak pada kadar kolesterol.

2. Mencuci telur sebelum dikonsumsi dapat menghilangkan bakteri salmonella yang ada di dalamnya.

Bakteri Salmonella ada di dalam telur dan bukan di permukaan telur atau kulit telur. Oleh karena itu, mencuci telur tidak akan membantu menghilangkan bakteri.

3. Makan banyak telur dalam sehari tidak baik untuk kesehatan.

Baca Juga: Kadar Kolesterol Tinggi? Turunkan Secara Alami dengan 8 Makanan Ini, No 7 Sering Dihindari Tapi Paling Manjur

Makan telur secara berlebihan memang tidak baik bagi kesehatan, sehingga lebih dianjurkan untuk makan maksimal 3 butir telur utuh per hari, dan hal ini sudah dibuktikan secara ilmiah.

4.Telur dengan cangkang putih lebih sehat daripada telur dengan cangkang berwarna cokelat

Warna kulit telur yang berbeda berasal dari pigmen yang dihasilkan ayam, hal itu yang membuat telur memiliki beberapa warna.

Namun, hal tersebut tidak akan mempengaruhi kualitas telur, sehingga putih dan coklat memiliki nilai gizi yang sama sehatnya.

Baca Juga: 4 Makanan yang Dapat Bermanfaat untuk Menurunkan Kolesterol, Apa Saja? Berikut Daftarnya

5. Makan telur dapat membantu mencegah kebutaan

Pernyataan bahwa makan telur dapat membantu mencegah kebutaan adalah benar, karena di dalamnya mengandung berbagai macam nutrisi yang dapat mencegah kebutaan, terutama berdasarkan faktor usia.

6. Mengkonsumsi putih telur mentah aman daripada kuning telurnya karena Salmonella hanya ditemukan di kuning telur mentah

Faktanya, bakteri Salmonella memang banyak ditemukan pada kuning telur tetapi secara otomatis putih telurnya pun ikut terkontaminasi.

Jadi selalu disarankan untuk tidak makan telur mentah atau bahkan setengah matang jika tidak ingin terkena penyakit akibat bakteri tersebut.

Baca Juga: 4 Tanda Peningkatan Kolesterol Jahat dalam Tubuh, Ada yang Bisa Dilihat Langsung

7. Membeli telur dari petani lokal lebih aman daripada yang dibeli dari grosir atau toko kelontong.

Pernyataan tersebut kurang benar, karena telur berasal dari ayam, baik itu yang dijual oleh petani atau pun yang dijual di grosir.

Sebelumnya sudah dijelaskan bahwa telur mengandung bakteri Salmonella, jadi tidak ada jaminan bahwa telur yang dijual petani adalah pilihan yang lebih aman dibandingkan dengan jika kita membeli di grosir atau kelontong.

Baca Juga: Apakah Menopause Bisa Mempengaruhi Kadar Kolesterol pada Wanita? Yuk Simak Penjelasannya

Itulah beberapa mitos dan fakta mengenai telur, apa pun yang kita makan baiknya tidak melebihi porsi batasan aman.

Konsumsilah dengan bijak dan secukupnya, hanya untuk memenuhi kebutuhan harian Anda dan yang lebih baik jangan lupa rutin berolah raga.***

Editor: Sarnapi

Sumber: Healthsite

Tags

Terkini

Terpopuler