Tragedi Kanjuruhan : Fakta di Balik Gas Air Mata

2 Oktober 2022, 20:20 WIB
Fakta di balik Gas Air Mata, Tragedi Kanjuruhan /@antarafoto

 

JURNAL SOREANG – Viral di grup WA fakta di balik gas air mata, tulisan dari Dra. Karimah Muhammad, Apt. CPE, seorang alumni ITB, menyusul Tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 182 orang, saat artikel ini ditulis.

 

“Gas air mata” sebenarnya bukan gas, menurut Karimah Muhammad, melainkan serbuk halus bertekanan tinggi yg dikemas dalam kaleng. Ketika ditembakkan, atau diaktifkan, serbuk ini akan menyebar dan menggantung di udara dg kepadatan yg tinggi.

 

Farmasi mengenal teknologi ini dalam obat asma inhalasi, namun dosisnya sangat kecil. Serbuk ini akan berikatan dengan kandungan air yang terdapat di mata, kulit dan tenggorokan kita.

Baca Juga: Tragedi Kanjuruhan, Le Monde : Kekerasan Penggemar Adalah Masalah di Indonesia

Serbuk halus yg mengambang di udara tersebut akan menempel di kulit, terhirup atau mengenai mata, karena berikatan dengan kandungan air yang terdapat di kulit, tenggorokan, saluran pernafasan, atau mata kita.

 

Efek yang dirasakan:

- Di kulit: rasa terbakar.

- Di mata: rasa perih, keluar air mata.

- Di saluran pernafasan: hidung berair, batuk, rasa tercekik.

- Di saluran pencernaan: rasa terbakar yg parah di tenggorokan, keluar lendir dari tenggorokan, muntah.

- Jika serbuk tersebut masuk hingga ke paru-paru: menyebabkan nafas pendek, sesak nafas.

 

Respon tersebut merupakan cara sistem pertahanan tubuh kita untuk mengeluarkan serbuk yang berbahaya itu dari tubuh kita.

Baca Juga: Media Vietnam Sebut Shin Tae-yong Bermimpi Karena Ingin Lawan yang Lebih Tinggi   

Dua zat yg biasa digunakan sebagai “gas air mata”:

- Minyak capsicum (minyak cabai)

- Zat kimia 2-chloro-benzal-malono-nitrile atau C10H5CIN2.

 

Dan ini adalah pendapat profesional Karimah :

- Menggunakan kaca mata jauh lebih baik untuk melindungi mata dari bahaya “gas air mata” ini, dibandingkan dengan mengoleskan odol di bawah kantong mata. Karena serbuk akan terhalang oleh lensa kaca mata untuk bisa menyentuh bola mata.

 

- Mengoleskan hand & body lotion di tangan juga membantu mencegah efek mengiritasi kulit (jika tidak mengenakan lengan panjang), dan mengurangi konsentrasi serbuk di udara,

Baca Juga: Media Vietnam Sindir Media Indonesia Suka Puji Shin Tae Yong Sampai Sundul Langit 

- Para emak: Sebenarnya mengoleskan sunblock (bukan sunscreen) di seluruh wajah dan tangan lebih baik untuk melindungi kulit dan mata. Kandungan titanium dioksidanya akan mencegah “gas air mata” menembus pori-pori kulit.

Tentu masalah harga dan ketersediaan produk ini bisa membuat orang lebih memilih odol. Tapi bisa dijadikan alternatif unt pengolesannya di titik2 kumpul, bukan masing2 demonstran membawa sendiri.

 

- Gel gigi (misal: Close Up) dengan kandungan air lebih banyak sebenarnya dan lebih baik dibandingkan pasta gigi (misal: Pepsodent). Ingat, serbuk ini akan “mencari” air untuk berikatan.

Baca Juga: Media Vietnam Sebut Curacao Memalukan Kalah 2 Kali dari Indonesia 

- Untuk mencegah serbuk masuk ke dalam paru-paru, sebaiknya sunblock dioleskan di seluruh wajah, sehingga lebih banyak serbuk yg terikat. Untuk gel gigi atau pasta gigi perlu juga dioleskan di atas bibir, untuk mencegah serbuk masuk ke hidung. Jadi bukan hanya dioleskan di bawah kelopak mata.

 

Penanganan korban gas air mata:

- Di mata: Bilas dengan air. Guyurkan air dari botol minum langsung ke mata, sampai rasa perih hilang. Jadi posko kesehatan perlu menyediakan banyak air minum dalam kemasan.

 

- Di tenggorokan: Berkumur dengan air beberapa kali hingga rasa serbuk itu hilang.

Baca Juga: Media Vietnam : Indonesia Menang Karena Pemain Curacao Banyak yang Menganggur 

- Mual / muntah: Minum obat diare dari jenis adsorben, untuk menyerap racun tersebut. Misal: Entrostop, New Diatabs, dll.

 

- Di saluran pernafasan: Pemberian oksigen dengan oksigen kaleng (Oxycan) akan sangat membantu “membilas” dan “mengencerkan” kadar serbuk di dalam paru-paru.

 

Terakhir Karimah berpesan, jangan gunakan gas air mata dalam penanganan kericuhan di ruangan tertutup seperti area lapangan sepakbola, walau pun tidak terinjak mereka akan kehabisan nafas atau sesak nafas.***

Baca Juga: Media Vietnam Akhirnya Mengakui, Indonesia Layak Kalahkan Curacao

Editor: Drs Tri Jauhari

Sumber: WA

Tags

Terkini

Terpopuler