Idul Adha 2022: Kapan Puasa Arafah Dilaksanakan, Harus Ikut Makkah Atau Indonesia? Simak Penjelasannya!

7 Juli 2022, 07:54 WIB
Idul Adha 2022: Kapan Puasa Arafah Dilaksanakan, Harus Ikut Makkah Atau Indonesia? Simak Penjelasannya! /Foto dari pixabay.com/

JURNAL SOREANG - Seperti diketahui, bahwa Arab Saudi menetapkan wukuf di Arafah pada 8 Juli dan Hari Raya Idul Adha pada 9 Juli 2022.

Dilansir dari laman mui.or.id yang diunggah pada 3 Juli, Kementrian Agama atau Kemenag menetapkan 1 Dzulhijjah jatuh pada 1 Juli 2022, dan berarti Hari Raya Idul Adha 2022 akan jatuh pada 10 Juli 2022 mendatang.

Perbedaan penetapan Idul Adha merupakan sesuatu yang sangat biasa, dan sudah pernah terjadi beberapa kali pada tahun sebelumnya.

Baca Juga: Idul Adha 2022: Apa Itu Kurban, dan Bagaimana Hukumnya dalam Islam? Simak Penjelasan dan Dalilnya!

Dan untuk hal ini, sebaiknya warga Indonesia mengikuti ketetapan pemerinta Indonesia saja karena keputusan pemerintah ini salah satu cara untuk menhilangkan perbedaan pendapat.

Hal tersebut diakui oleh seluruh fuqaha, yang berasal dari empat mazhab.

Sementara itu, adanya perbedaan tanggal antara Indonesia dan Makkah sangat besar resikonya mengingat ukuf di Mekah hari Jumat sedangkan Idul Adha pada hari Sabtu.

Baca Juga: Jelang Idul Adha 2022: Harga Minyak Goreng Curah Turun, Bahan Pokok Lain Masih Sama? Simak Rinciannya!

Sedangkan, puasa Arafah di Indonesia dilaksanakan pada hari Sabtu, dan Idul Adha pada hari Minggu, 10 Juli 2022.

Untuk hal ini, jika adanya kesalahan dalam penentuan waktu Shilat Idul Adha dan Kurban, maka ibadahnya akan tetap sah karena ijtihad yang dibenarkan dalam agama.

Dan bagaimana mengenai pendapat ulama tentang perbedaan terbitnya bulan harus ikut ke mana umat ini? Terutama jika jarak antar negeri berjauhan.

Baca Juga: Idul Adha 2022: Apa Itu Kurban, dan Bagaimana Hukumnya dalam Islam? Simak Penjelasan dan Dalilnya!

Umhur ulama Malikiyah, Hanafiah dan Hanabilah berpendapat cukup satu tempat melihat bulan, di negara lain ikut lebaran walaupun tempatnya jauh.

Tapi Syafi'iyah memiliki pendatap yang berbeda, setiap tempat yang lebih 24 farsakh atau sekitar 57 kilometer sudah tidak wajib ikut ketentuan penentuan di tempat itu atau harus ikut ketentuan pemerintah di mana orang tersebut tinggal.

Dan Indonesia berkiblat pada pendatap dari Syafi’iyah, dan Idul Adha 2022 ini Indonesia tidak mengikuti keputusan dari Makkah karena tenpat terbitnya bulan berbeda.

Baca Juga: Idul Adha 2022: Penting! Menag Beri Surat Edaran Terkait Salat dan Kurban Saat PMK, Simak Rinciannya

Semoga dapat membantu!***

Editor: Suci Anjani Sukmadewi

Sumber: MUI Digital

Tags

Terkini

Terpopuler