JURNAL SOREANG - Sebagaimana yang kita ketahui pada penjelasan sebelumnya, bahwa otak manusia tidak memiliki konsep untuk menghapus semua memori buruk yang ada.
Meski demikian, memori buruk bisa dikelola, agar tidak mempengaruhi kesehatan.
Berikut tips dalam mengelola memori buruk ala Psikiater, dr. Ida Rochmawati.
Dikutip Jurnal Soreang dari Instagram @newidapsikiater, terdapat beberapa tips dalam mengelola memori buruk, di antaranya:
Baca Juga: Cegah Penurunan Memori dengan Buah Strawberry! Tidak Pandang Usia, Siapapun Bisa
Pertama, kita harus tahu dan menyadari bahwa memori tersebut akan tetap tersimpan, dan bisa hadir kapan saja meski sudah berusaha melupakannya.
Untuk itu, langkah awal untuk mengelola memori buruk tersebut adalah berdamai dengan masa lalu itu sendiri.
Kemudian menyadari, bahwa peristiwa tersebut di luar kontrol kita.
Selanjutnya, mencoba menerima bahwa peristiwa itu harus terjadi untuk menghantarkan kita ke masa kini.
Baca Juga: Yuk Simak! Bunga Telang Bisa Meningkatkan Memori Otak! Terdapat Juga 3 Manfaat Lainnya
Setelah itu, belajarlah untuk mengubah pertanyaan, bukan dengan bertanya.
Misal, "Mengapa ini terjadi pada saya, apa salah saya?"
Ubahlah dengan, "Bagaimana saya harus menjalaninya dan berfokus pada kesadaran menjalani masa kini dan masa depan? Bukankah ini sudah terjadi?"
Lanjut, dr. Ida juga memberikan Tips lainnya dalam mengelola memori buruk, seperti:
Baca Juga: Les Bleus dan Memori Kelam 2002, asa Prancis Melewati Kutukan Juara Bertahan Piala Dunia 2022 Qatar
1. Mengenali pemicu dan menjaga jarak dari sumber atau situasi yang memicu.
2. Melakukan hal-hal baru yang menyenangkan diri, sehingga memori buruk semakin ditekan.
3. Sugesti dan afirmasi diri saat memori buruk muncul dengan positive self talk.
4. Menantang memori buruk dengan memaparkan secara frontal atau sedikit demi sedikit, dengan situasi pemicu untuk mendapatkan pemaknaan baru.
5. Kuatkan memori indah dengan mengingat, mendatangi orang atau tempat yang menyenangkan.
6. Meminta bantuan profesional, jika memori buruk tersebut mengganggu kualitas hidup.***